Ketua KPK Agus Rahardjo meminta pemilih muda melacak rekam jejak calon presiden dan calon anggota legislatif sebelum menentukan pilihan.
Baca Juga: Sudah Saya Bilang KPK Itu Independen, Tegas Mahfud MD
"Tolong jangan diam, pilih orang yang tepat, cara memilih pasti dengan menelusuri sejarah orang itu dan bisa dimulai beberapa website tertentu seperti jariungu.com, rekamjejak.net, di-'track' saja DPRD-nya siapa, DPR-nya siapa, DPD-nya siapa termasuk dua calon presiden itu bisa dilihat. Mudah-mudahan pada 17 April punya keyakinan memilih orang yang bisa mengubah negara jadi lebih baik," kata Agus di gedung Pusat Edukasi Antikorupsi KPK Jakarta, Jumat (15/3/2019).
"Walau memang ada daerah yang tingkat melek internet masih rendah, saya harap radio-radio atau TV daerah dapat menyebarkan rekam jejaknya meski sayangnya banyak media yang sudah memihak salah satu pihak," tambah Agus.
Sementara, Ketua KPU Arief Budiman menilai Pemilu adalah ajang untuk menghasilkan pemimpin yang baik.
"Karena pemilu yang akan menempatkan orang-orang terbaik bangsa untuk mengurus bangsa ini, pada 17 April nanti mulai level paling rendah sampai tertinggi, kita akan menentukan orang-orang terbaik mengurus bangsa ini dari DPR, DPD, DPRD, sampai presiden dan wakil presiden,
untuk mengurus bangsa ini lebih baik," kata Arief.
Untuk mendapatkan calon pemimpin menurut Arief dengan mengecek ketaatan mereka dalam menyerahkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) ke KPK.
"Kami ingin membuat Peraturan KPU yang mengatakan kalau terpilih menjadi anggota dewan paling lama 7 hari melaporkan harta kekayaan, kalau tidak diserahkan tidak bisa dilantik, ini bagian kami untuk membuat orang bekerja keras dan transparan," tambah Arief.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: