Mantap! Kemenkop Bilang, Milenial Itu Inisiator Perkembangan Ekonomi Kreatif
Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop dan UKM) mendorong pembangunan perekonomian nasional berbasis ekonomi kreatif di kalangan generasi milenial. Namun, sejauh ini kementerian yang dipimpin oleh AAGN Puspayoga itu menilai bahwa generasi muda telah menjadi konseptor, sekaligus inisiator berkembangnya ekonomi kreatif di Tanah Air.
“Salah satu contohnya ekonomi kreatif, yaitu produksi olahan makanan, desain packaging, menciptakan pernak-pernik kerajinan tangan, kerajinan membatik, tenun, Go-Jek dan sebagainya,” kata Deputi Pengembangan SDM, Kemenkop dan UKM Rulli Nuryanto dalam acara Festival Ekonomi Kreatif Muda Nusantara di Palu, Sulteng, Jumat (15/3/2019).
Rulli menambahkan, “Membangun ekonomi kreatif intinya segala yang berhubungan dengan proses penciptaan atau memproduksi sesuatu berdasarkan ide, gagasan dan kreativitas. Bicara ide dan gagasan kerap berkaitan dengan generasi muda
Baca Juga: Kemenkop dan UKM Bersama Elemen Sosial Latih Pendamping UKM Ekspor
Generasi muda merupakan salah satu elemen masyarakat yang biasanya mempunyai kreativitas tinggi. Tak heran, masyarakat selalu berharap para pemuda menjadi problem solver berbagai persoalan yang sedang membelit bangsa ini. Salah satu persoalan itu terkait bidang ekonomi.
“Karenanya kaula muda hendaknya memainkan perannya memberdayakan masyarakat melalui aksi nyata di bidang yang digeluti, untuk memperbaiki kondisi perekonomian Tanah Air yang kurang stabil,” ujar Rulli.
Pemuda diminta tak boleh minder dikarenakan minimnya modal untuk berusaha. Sebab kata Rulli, modal dan uang bukanlah patokan utama untuk memulai sesuatu. Pemuda dikatakan bisa memanfaatkan berbagai ide dan gagasannya terkait ekonomi kreatif untuk memberdayakan masyakat agar lebih fokus. Misalnya, UKM dalam bidang kemasan atau packaging.
“Pemuda perlu mengasah daya nalar dan kreativitasnya agar nantinya berbagai konsepsi terkait peningkatan ekonomi UKM bisa diberdayakan masyarakat. Misalnya, aneka olahan makanan khas nusantara yang selama ini telah menjadi identitas kultural dan ikon bangsa berpeluang dikembangkan dengan tidak menghilangkan unsur, rasa, dan pakem yang selama ini telah jadi penanda berbagai macam olahan makanan di Indonesia,” katanya.
Pemuda hanya perlu memodifikasi sekaligus menggali kreativitas dalam desain kemasan/packaging agar lebih berani untuk berkarya dan menciptakan produk yang baik dengan kemasan yang menarik, berkualitas serta bernilai estetik.
Baca Juga: Generasi Milenial: Investasi Belum Jadi Prioritas, Asal Gaya Hidup Berkualitas
“Karena itulah perlu keterlibatan pemuda dalam pemberdayaan dan pengembangan kualitas SDM pada UKM,” imbuhnya.
Gagasan dan ide-ide dihasilkan pemuda bisa melalui berbagai macam cara, yakni membaca, menulis, berdiskusi, mengikuti seminar, pelatihan, dan menonton acara talk show. Berbagai kegiatan tersebut perlu dirangsang di kalangan pemuda sehingga mereka akan menularkan gagasan yang diperoleh untuk pengembangan ekonomi para UKM di Indonesia.
Festival Ekonomi Kreatif Muda Nusantara yang diselenggarakan oleh Dewan Pengurus Pusat Kawula Muda Nusantara ini mengangkat tema ‘Kawula Muda Nusantara Tonggak Perekonomian Bangsa Kota Palu Provinsi Sulawesi Tengah’. Acara tersebut dihadiri Wakil Walikota Palu Pasha Ungu, Kapolda Sulteng dan Kadiskop UKM Sulteng.
Di sela-sela acara ini diadakan kegiatan pelatihan perkoperasian dan vocational pasca bencana bidang kerajinan dan pengolahan kopi oleh Kemenkop dan UKM.
“Acara ini bisa dimanfaatkan sebagai wadah bagi pelaku usaha dalam mengenalkan produk dan layanannya. Untuk itu, saya mengapresiasi dan berharap kegiatan semacam ini bisa terus dilakukan dan melibatkan lebih banyak pelaku UMKM dan koperasi,” tutup Rulli.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ning Rahayu
Editor: Clara Aprilia Sukandar
Tag Terkait: