Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Belum Sepekan Diresmikan, Jalan Banjarharjo-Ngemplak Rusak Parah

Belum Sepekan Diresmikan, Jalan Banjarharjo-Ngemplak Rusak Parah Kredit Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Warta Ekonomi, Sleman -

Ruas Jalan Banjarharjo-Ngemplak di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta yang belum genap sepekan diresmikan saat ini sudah rusak dan berlubang di Dusun Tegal Balong, Bimomartani, Ngemplak.

"Kerusakan jalan ini belum lama, sekitar satu bulan," kata warga Tegal Balong Siti Jariyah (54) di Sleman, Minggu (17/3/2019).

Proyek peningkatan ruas jalan Banjarharjo-Ngemplak baru selesai akhir Oktober 2018 dengan total anggaran Rp13,3 miliar. Ruas jalan tersebut baru diresmikan Bupati Sleman Sri Purnomo bersama dengan peresmian 15 ruas jalan yang masuk dalam program peningkatan ruas jalan di 2018 dan empat jembatan dengan nilai proyek mencapai sekitar Rp119 miliar.

Jumlah lubang yang berada di tikungan Jalan Banjarharjo-Ngemplak tidak hanya satu. Kedalaman lubang serta diameternya juga berbeda-beda.

Menurut Siti, posisi jalan berlubang yang tepat pada turunan dan menikung tajam tersebut mengakibatkan banyak kendaraan terjerembab hingga menimbulkan kecelakaan.

"Banyak pengendara sepeda motor yang jatuh terpeleset karena aspal terkelupas," katanya.

Baca Juga: Jokowi Serukan Percepatan Pembangunan Jalan Tol

Ia mengatakan, kerusakan parah terjadi sejak musim hujan, semula hanya lubang kecil. Namun, karena dilintasi banyak truk dengan muatan besar dan kadang bus besar, kerusakan menjadi semakin parah.

"Memang beberapa waktu terakhir banyak truk dan bus besar yang melintas," katanya.

Selain itu, di sisi kanan maupun kiri jalan tidak ada talud sehingga setiap hujan, jalan tersebut pasti tergenang hingga ke jembatan. "Dulu ada talud, tapi sejak ada proyek ini jadi hilang," katanya.

Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kabupaten Sleman Achmad Subhan mengatakan, rata-rata tonase untuk jalan kabupaten sekitar 5 ton sehingga jika dilewati oleh kendaraan dengan beban melebihi tonase jalan, maka akan cepat rusak.

"Walaupun kami desain untuk tonase maksimal 8 ton, tapi tetap yang boleh lewat maksimal 5 ton," katanya. 

Sebelumnya pada 14 Maret, Bupati Sleman Sri Purnomo saat meresmikan proyek peningkatan 15 ruas jalan dan empat jembatan meminta masyarakat untuk menghentikan truk besar dan bermuatan berat yang melewati jalan bukan untuk kelasnya.

"Masyarakat dapat berperan aktif untuk menghentikan truk dengan muatan besar untuk tidak melalui beberapa ruas jalan yang tidak diperuntukkan untuk truk muatan besar," kata Sri Purnomo pada peresmian 15 jalan dan empat jembatan di Balkondes Tebing Breksi Sambirejo Prambanan.

Bupati juga meminta masyarakat jika menemukan kerusakan kecil untuk segera melapor agar segera ditangani, tidak menunggu hingga kerusakan sudah parah.

"Dengan adanya laporan yang cepat dari masyarakat, maka jalan yang rusak dapat cepat pula diperbaiki," katanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: