PT Indosat Ooredoo Tbk (ISAT) mengantongi peringkat idAAA untuk Obligasi Berkelanjutan II Tahap III tahun 2018 Seri A sebesar Rp1,2 triliun yang akan jatuh tempo pada tanggal 13 Mei 2019 mendatang dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).
Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI)l, Pefindo memandang bila Indosat akan dapat melunasi obligasi tersebut menggunakan fasilitas kredit yang belum digunakan dari beberapa bank.
Baca Juga: Tambah BTS, Indosat Anggarkan Capex Rp10 Triliun
Pasalnya, pada akhir Desember 2018, perseroan memiliki fasilitas kredit yang belum digunakan dengan total nilai Rp3,5 triliun dari tiga bank dan saldo kas sebesar Rp1 triliun. Sehigga, Pefindo memandang jika Indosat memenuhi komitmen keuangan jangka panjang atas efek utang tersebut.
Baca Juga: Rp10 Triliun, Indosat Incar Dana Rp10 Triliun dari Sini
Indosat Ooredoo merupakan salah satu pemain di industri penyedia layanann telekomunikasi dan informasi, yang mencakup bisnis seluler, multimedia, internet, dan komunikasi data (MIDI) serta jaringan telepon tetap. Sepanjang tahun 2o18, 65% saham ISAT dikuasai oleh Ooredoo Asia Pte Ltd, Pemerintah Indonesia 14,3% dan publik 20,7%.
Pada tahun lalu Indosat membukukan pendapatan sebesar Rp23,13 triliun lebih rendah dibandingkan tahun 2017 Rp29,92 triliun. Alhasil, perseroan pun membukukan rugi senilai Rp2,4 triliun dari untung Rp1,13 triliun.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: