Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Perundingan IEU CEPA Ditargetkan Tuntas Awal 2020

Perundingan IEU CEPA Ditargetkan Tuntas Awal 2020 Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Perundingan perjanjian Kerja Sama Ekonomi Komprehensif Indonesia Uni Eropa (IEU-CEPA) memasuki babak baru. Pemerintah mengklaim pada perundingan yang memasuki putaran ke tujuh ini mengalami sedikit kemajuan.

Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan, Iman Pambagyo, mengatakan putaran ke tujuh ini dapat dikatakan sebagai putaran tengah sebelum menuju garis akhir perundingan IEU CEPA yang diharapkan secara substantif dapat dicapai akhir tahun ini atau awal tahun depan.

“Untuk itu, delegasi kedua negara harus membuat target realistis dan melakukan pertemuan yang lebih intensif, baik langsung maupun melalui wahana digital,” lanjut Iman dalam keterangan tulisnya di Jakarta, Senin (18/3/2019).

Baca Juga: Pasca IA-CEPA, Mobil Listrik Jadi Andalan Genjot Ekspor

Imam mengatakan agar mempercepat penyelesaian pembahasan, pemerintah membagi perundingan kerjasama ekonomi Indonesia-Uni Eropa terbagi menjadi tiga isu utama. Pertama isu teknis; kedua isu kebijakan dan ketiga isu politis.

Pada perundinganketujuh yang lalu, Indonesia-Uni Eropa membahas enam belas isu pokok. Isu ini meliputi  perdagangan barang, energi dan bahan baku. Kemudian keterangan asal, bea cukai dan fasilitasi perdagangan, sanitasi dan fitosanitasi, dan instrumen pengamanan perdagangan. Selanjutnya  perdagangan jasa, investasi, usaha kecil menengah, hak kekayaan intelektual, belanja negara, serta kerja sama ekonomi dan peningkatan kapasitas.

Berikutnya isu perdagangan dan pembangunan berkelanjutan, transparansi dan praktik penerapan peraturan yang baik, kelembagaan dan hasil kesepakatan akhir, dan penyelesaian sengketa. Sedangkan isu sistem pengadilan persaingan dan investasi (ICS) tidak dibahas pada putaran ini. Adapun isu hambatan teknis perdagangan dan perusahaan milik negara (SOEs) dibahas melalui konferensi video digital (DVC).

“Saya cukup senang karena delegasi kedua negara telah mengidentifikasi kategori tersebut sehingga memperlancar perundingan di putaran ini dan menghindari kemacetan perundingan,” ujar Iman.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: