Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Februari 2019, PLF SIA Group Stabil, CLF Justru Turun

Februari 2019, PLF SIA Group Stabil, CLF Justru Turun Kredit Foto: Singapore Airlines
Warta Ekonomi, Jakarta -

SIA Group mencatat tingkat keterisian penumpang (PLF) pada Februari 2019 stabil pada 81,2% (+0,3 poin persentase secara yoy). Jumlah penumpang yang diangkut mengalami peningkatan sebesar 8,8% dibandingkan dengan tahun sebelumnya, sedikit melebihi pertumbuhan kapasitas sebesar 8,3%.

Angka di atas disumbang dari tiga maskapainya, Singapore Airlines, SilkAir, dan Scoot. PLF Singapore Airlines meningkat sebesar 0,5 poin persentase menjadi 80,4%. Jumlah penumpang yang diangkut meningkat sebesar 9,1% dibandingkan dengan tahun sebelumnya, melebihi peningkatan kapasitas sebesar 8,5%.

PLF tersebut meningkat di seluruh wilayah rute kecuali Asia Timur dan Amerika karena perubahan arus keluar dalam rangka Tahun Baru Imlek sejak Februari 2018 hingga akhir Januari 2019, serta peningkatkan kapasitas yang signifikan.

"Kompetisi dalam beberapa pasar sangat agresif, namun kami terus melanjutkan upaya kami untuk mempertahankan RASK (pendapatan per kursi yang tersedia) berimbang dengan tahun lalu," kata SIA Group dalam siaran pers yang diterima, Rabu (20/3/2019).

Baca Juga: Singapore Airlines-BCA Bagikan Promo Tiket Pesawat ke Asia Hingga AS

Sementara jumlah penumpang yang diangkut oleh SilkAir mengalami peningkatan sebesar 4,6%, berlawanan dengan penurunan kapasitas sebesar 0,4%. Hal ini mengakibatkan PLF mengalami peningkatan sebesar 3,7% menjadi 77,8% dengan peningkatan di seluruh wilayah penerbangan.

Scoot mencatat pertumbuhan pada jumlah penumpang yang diangkut sebesar 9,0%, sedikit tertinggal dari pertumbuhan kapasitas sebesar 10,9%. Hal ini mengakibatkan penurunan 1,6% PLF menjadi 85,3%. PLF mengalami peningkatan di wilayah Asia Barat, sedangkan Asia Timur dan wilayah lainnya mencatat penurunan karena lalu lintas penerbangan yang tidak sebanding dengan peningkatan kapasitas.

Sebaliknya, tingkat keterisian kargo (CLF) justru menurun sebesar 6,8%, sedangkan lalu lintas kargo menurun sebesar 15,1%, berlawanan dengan penyusutan kapasitas sebesar 4,6%. CLF di seluruh wilayah tercatat mengalami penurunan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: