Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Proyek Kereta Api di Sulsel Jadi Percontohan Angkutan Manusia dan Barang

Proyek Kereta Api di Sulsel Jadi Percontohan Angkutan Manusia dan Barang Kredit Foto: Tri Yari Kurniawan
Warta Ekonomi, Makassar -

Menteri Perhubungan Republik Indonesia, Budi Karya Sumadi didampingi Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah, meninjau perkembangan pembangunan jalur kereta api di Sulsel, tepatnya jalur Makassar-Parepare, Rabu (20/3). Mereka bersama rombongan pun sempat menjajal kereta api sejauh 8 kilometer. 

Hingga saat ini, progres pembangunan proyek andalan Sulsel ini dilaporkan sudah hampir selesai 44 kilometer dan akan segera membangun 60 kilometer. Proyek kereta api ini sendiri juga menjadi percontohan untuk angkutan manusia dan barang. 

“Jadi totalnya 104 kilometer, dengan ini nanti bersamaan akan kita koneksikan dengan beberapa pabrik semen yang ada di sini dan pada saat itu kita mulai operasikan. Kita mulai beroperasi akhir 2020,” kata Menteri Budi. 

Kereta api Makassar-Parepare ini pertama digunakan untuk kombinasi penumpang dan barang. Untuk barang mengangkut batu bara dari pulau Kalimantan masuk ke pelabuhan Garongkong dan dari pabrik mengangkut semen. Ini juga dinilainya lebih ekonomis dan memastikan jalan raya lebih awet.

“Ada beberapa pabrik yang akan hadir di sini, logistik ini sangat baik. Nah, untuk penumpang setelah 104 kilometer kita akan teruskan ke Makassar, bahkan ke bandara (Sultan Hasanuddin) dan parepare juga diteruskan,” sebutnya.

Baca Juga: Kereta Trans Sulawesi Dikritik JK, Menhub Lakukan Peninjauan

Gambaran untuk efisiensi logistik, Menteri Budi menjelaskan akan lebih murah 20-30 persen dibandingkan pengangkutan melalui jalan raya. "Sedangkan menggunakan jalan itu lebih mahal 20-30 persen dan berikutnya jalan raya rusak dan cost secara menyeluruhnya itu tinggi. Dengan adanya kereta ini, dimungkinkan oleh Pak Gubernur dan Bupati itu memberikan izin pabrik yang lain,” jelasnya.

Menhub menambahkan prospek pembangunan sangat baik. Ia mencontohkan kondisi ini sama saat pembangunan trans Sumatera, dimana pada awal pembangunan jumlah keretanya juga tergolong sedikit. Kereta api sendiri juga dinilai Menteri Budi lebih ekonomis dan tepat waktu. Olehnya itu, proyek Kereta Api di Sulsel ini juga menjadi percontohan daerah lain, sebagai moda angkutan manusia juga barang.

Sementara untuk tarif hingga saat ini belum ditentukan, demikian juga dengan operator. Saat ini dibuka kesempatan untuk melakukan kerjasama pemerintah dengan badan usahan (KPBU). Termasuk jalan menuju pabrik juga ditenderkan kepada investor.

“Ini menggembirakan karena yang ikut dalam tender ini lebih 20 konsorsium dalam dan luar negeri dan itu swasta semua,” paparnya.

Sementara operasional manajemen (OM) dan prasarana juga akan tenderkan. Nilai total KPBU mencapai Rp1 triliun. Demikian juga untuk OM, karna akan menyiapkan sarana angkutan manusia dan barang.

“Ini termasuk proyek yang lancar, ini karena tempatnya baru. Investasinya besar dan memang butuh waktu. Pemerintah harus membangun yang di Sumatera juga, dan anggarannya di sini bertahap walaupun termasuk besar,” pungkasnya.

Baca Juga: Menteri Budi Karya Kejar Penyerapan Anggaran 95%, Ini Strateginya

Jalur Makassar-Parepare akan dijadikan uji coba untuk angkutan wisata, penumpang biasa dan barang. Menhub juga memprediksi di masa mendatang, dalam kurun waktu tidak lama, jika jalur kereta api ini telah selesai akan banyak hadir pemukiman warga. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: