Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Apa Itu Modal Ventura?

Apa Itu Modal Ventura? Kredit Foto: Unsplash/Sharon Mccutcheo
Warta Ekonomi, Jakarta -

Anda baru membangun bisnis dan ingin berekspansi lebih jauh? Jika iya, langkah pertama yang harus Anda lakukan ialah mencari pendanaan melalui investasi. Tak jarang, perusahaan yang baru mulai merintis bisnis (startup) dalam mencari pendanaan akan tertuju pada apa yang disebut modal ventura.

Modal ventura adalah modal permulaan yang disediakan oleh investor swasta (pemodal ventura) atau lembaga keuangan khsusus (perusahaan modal ventura). Modal ventura juga dikenal sebagai salah satu jenis pendanaan yang didapat untuk memulai pengembangan bisnis muda, misalnya startup. Pada umumnya, startup yang dianggap potensial menjadi salah satu ladang utama bagi modal ventura untuk berinvestasi.

Sasaran Modal Ventura

Perusahaan modal ventura cenderung selektif dalam memilih perusahaan yang akan menjadi target investasinya. Sebagian besar modal ventura hanya diberikan kepada industri dengan pertumbuhan yang tinggi, di mana risiko bisnisnya juga jauh lebih tinggi.

Baca Juga: 2 Startup Akan IPO, Pemodal Ventura Siap-siap Panen

US Small Business Adminstration mengungkapkan bahwa kurang dari 0,1% binsis berhasil mendapat pendanaan dari modal ventura. Hanya sebagian kecil perusahaan yang telah melewati tahap startup dan dapat menunjukkan produk atau layanan yang layaklah yang dapat menjadi penerima modal ventura.

Mengapa demikian? Sebab, kapitalis ventura, sebutan untuk orang yang berkecimpung di perusahaan modal ventura, tidak tertarik pada bisnis ritel yang kecil. Mereka akan lebih memilih bisnis yang diproyeksikan dapat mereka publikasikan dan mendapat pengembalian besar dari investasi yang diberikan.

Dari Mana Modal Investasi dalam Modal Ventura Diperoleh?

Dalam perusahaan modal ventura terdapat pundi-pundi utama yang menjadi modal investasi bagi pemodal ventura. Perusahaan modal ventura umumnya mengumpulkan modal investasi dari dana pensiun, perusahaan asuransi, dana abadi, dan investor individu yang kaya.

Untuk jumlah pendanaan yang diberikan, perusahaan modal ventura biasanya memulai dengan perusahaan yang sedikit lebih matang. Adapun jumlah dana dalam investasi yang diberikan berkisar dari jutaan hingga ratusan juga dolar.  

Investasi dari pemodal ventura dilakukan dalam bentuk pembiayaan ekuitas dengan memasok dana dan meminta imbalan melalui pengambilan posisi ekuitas di perusahaan target. Dengan demikian, seorang pemodal ventura mempunyai kekuatan besar untuk memengaruhi keputusan besar dalam perusahaan tersebut.

Peran Pemodal Ventura dalam Perusahaan Target

Sudah dikatakan sebelumnya bahwa pemodal ventura mempunyai kekuatan besar dalam memengaruhi stiap keputusan dalam perusahaan yang menjadi target investasinya. Dengan demikian, umunya akan sulit bagi pengusaha (pemilik perusahaan) untuk mempertahankan kendali atas bisnis mereka jika sudah melibatkan pemodal ventura.

Baca Juga: Startupmu Butuh Dana? Ini Dia Deretan Sumber Investornya!

Sebagian besar perusahaan modal ventura mendapat hak suara mayoritas dengan memiliki mayoritas saham dalam perusahaan tersebut. Dan, untuk melindungi investasi yang mereka berikan, perusahaan modal ventura akan mengambil peran aktif dalam bisnis, umunya dengan menjadi anggota dewan dan menggunakan hak veto atas isu-isu strategis seperti penjualan perusahaan.

Modal Ventura Vs Pinjaman

Modal ventura sering dikaitkan dengan pinjaman perusahaan. Padahal, keduanya jelas berbeda. Pinjaman adalah pendanaan bisnis yang didapat suatu perusahaan, di mana perusahaan mempunyai kewajiban kontraktual untuk membayar kembali jumlah pinjaman berikut bunga dalam jangka waktu tertentu.

Sementara modal ventura adalah pendanaan bisnis yang melibatkan kemitraan usaha. Artinya, pemodal ventura akan menjadi bagian dari pemilik perusahaan melalui kepemilikan mayoritas saham.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: