Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

AISA Gelembungkan Dana Rp4 T, Respons BEI 'Kalem'

AISA Gelembungkan Dana Rp4 T, Respons BEI 'Kalem' Kredit Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kabar kurang sedap kembali berhembus dari PT Tiga Pilar Sejahtera Tbk (AISA). Setelah sebelumnya ramai diberitakaan soal perseteruan antara manajemen lama dan manajeman baru, kini polemik baru muncul berupa temuan penggelembungan dana dalam tubuh AISA. 

Investigasi atas laporan keuangan AISA tahun 2017 yang dilakukan oleh PT Ernst & Young Indonesia (EY) menemukan dugaan penggelembungan dana senilai Rp4 triliun di beberapa pos akuntansi oleh manajemen lama AISA, yaitu Joko Mogoginta Cs. 

Selain dana Rp4 triliun, EY juga menemukan ada penggelembungan pendapatan sebesar Rp662 miliar dan penggelembungan lainnya sebesar Rp329 miliar.

Baca Juga: Ada Temuan Dana "Ajaib" HIngga Triliunan , BEI Panggil AISA

Bukan hanya itu, EY menyebut ada aliran dana sejumlah Rp1,78 triliun yang di antaranya digunakan sebagai pencairan pinjaman perbankan Grup AISA, pencairan deposito berjangka, transfer dana rekening bank, dan pembiayaan beban pihak terafiliasi oleh Grup AISA. 

Berkenaan dengan hal itu BEI mengatakan tidak ingin terburu-buru dalam bertindak. Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna, menjelaskan bahwa BEI masih perlu mempelajari lebih serta melakukan pemetaan permasalahan untuk kemudian mengambil tindakan lebih lanjut. 

Baca Juga: Masih Bandel, Suspensi AISA CS Diperpanjang

"Kami masih perlu pelajari dan berdiskusi secara internal dengan tim di bursa untuk mengetahui peta permasalahannya," kata Nyoman di Jakarta, Rabu (27/03/2019). 

Nyoman menyebut, di akhir pekan ini, Jumat (29/03/2019), BEI akan mengadakan pertemuan dengan AISA untuk membahas temuan-temuan dalam investigasi oleh EY. 

"Yang bisa kami lakukan adalah memastikan bahwa proses ini berjalan. Dengan mempelajari dan mengklarifikasi soal laporan yang ada dan kemudian meminta penjelasan dari manajemen," tutup Nyoman. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: