Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pengadaan Barang dan Jasa Rawan Penyelewengan, Ini Solusi dari ICW

Pengadaan Barang dan Jasa Rawan Penyelewengan, Ini Solusi dari ICW Kredit Foto: Mbiz
Warta Ekonomi, Jakarta -

Penerapan e-procurement yang mengusung nilai-nilai transparansi, akuntabilitas yang tinggi, dan kepatuhan terhadap regulasi-regulasi yang mengatur tata-kelolanya, dapat menjadi solusi efektif untuk meminimalisir kasus-kasus pada pengadaan barang dan jasa – dari penyelewengan anggaran, ketidaklengkapan persyaratan yang harus dipenuhi, suap dan gratifikasi, hingga penyalahgunaan kewenangan.

Demikian yang diutarakan Koordinator Indonesia Coruption Watch (ICW), Adnan Topan Husodo, dalam acara diskusi panel tentang pentingnya transformasi digital di gelaran Mbiz Meet Hub di Jakarta, Rabu (27/3/2019).

"Kasus pengadaan barang dan jasa yang berbuntut pada kerugian material maupun imaterial, tidak hanya terjadi di sektor pemerintahan, namun juga terjadi di sektor swasta. Rendahnya transparansi, proses pengadaan barang dan jasa yang tidak akuntabel, masih belum membudayanya aturan tegas terkait gratifikasi, hingga isu integritas dan kompetensi SDM yang tidak mampu mengantisipasi kompleksitas kebutuhan, menjadi bagian dari akar permasalahan tersebut,” ungkap Adnan Topan Husodo.

Baca Juga: Lakukan Penerapan E-Procurement bagi Perusahaan, Mbiz Ditanggapi Positif Para Pebisnis

Adnan menambahkan, ketidakpatuhan atau tindak korupsi pada pengadaan barang dan jasa secara nyata telah membengkakkan biaya-biaya kontrak tambahan sebesar 25%.

Mengutip data KPK, kasus-kasus pengadaan barang dan jasa yang tidak mematuhi tata-kelola yang disyaratkan selain rawan terhadap penyimpangan juga berpotensi meningkatkan potensi kebocoran anggaran hingga 40%.

“Melakukan transformasi digital pada sistem pengadaan barang dan jasa dengan menerapkan e-procurement yang lengkap dan komprehensif dapat menjadi solusi bagi dunia usaha untuk mengurangi potensi terjadinya inefesiensi akibat proses pengadaan barang dan jasa yang melanggar kepatuhan,” ujarnya.

“Organisasi dapat memilih sistem e-procurement yang terbukti mampu menyediakan solusi lengkap yang bisa membantu mewujudkan transparansi di setiap tahap – dari proses pencarian dan seleksi vendor, pelengkapan dokumen dan legalitas, proses persetujuan, hingga proses pembelian, serta dapat membantu dunia usaha menciptakan lingkungan bisnis yang berintegritas," imbuhnya.

Baca Juga: Hadapi Era Industri 4.0, Mbiz Transformasikan Pengadaan Barang dan Jasa untuk B2B

Menjawab isu tantangan serta kebutuhan di dunia pengadaan barang dan jasa yang diangkat oleh Adnan, CEO Mbiz.co.id, Rizal Paramarta, mengatakan, dari analisis studinya, muncul temuan bahwa pengadaan barang dan jasa konvensional berpotensi memunculkan permasalahan dan kendala klasik yang dapat berdampak negatif terhadap efisiensi dan produktivitas.

"Sumber masalahnya adalah tidak adanya transparansi, akuntabilitas yang rendah, dan belum disadarinya pentingnya integritas dalam mendukung kelangsungan usaha," ujar Rizal.

Ia melanjutkan, problematika klasik tersebut pada akhirnya mendorong Mbiz.co.id menghadirkan platform inovatif sebagai solusi bagi berbagai organisasi yang berkomitmen melakukan proses pengadaan barang dan jasa secara transparan, pruden, efisien, dan dapat dipertanggungjawabkan.

Platform Mbiz.co.id dapat dimanfaatkan secara gratis oleh pelaku usaha yang hendak melakukan pengadaan barang dan jasa elektronik, dan dapat pula diintegrasikan dengan sistem e-procurement yang sudah terbangun di perusahaan-perusahaan yang sebelumnya telah memiliki sistem sendiri namun memiliki tantangan pada pembaruan platform.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Kumairoh
Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: