Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pengeboran Terowongan Kereta Cepat Tak Hambat Aktivitas Tol Cikampek, Begini Penjelasan PT KCIC

Pengeboran Terowongan Kereta Cepat Tak Hambat Aktivitas Tol Cikampek, Begini Penjelasan PT KCIC Kredit Foto: PT Wijaya Karya (Persero)
Warta Ekonomi, Jakarta -

Proyek penggarapan terowongan bawah tanah Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) dipastikan tidak menghambat aktivitas Jalan Tol Jakarta-Cikampek. Sebelumnya diketahui bahwa tunnel boring machine (TBM) atau alat bor raksasa untuk konstruksi telah selesai dirakit dan akan beroperasi dalam waktu dekat.

Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Chandra Dwiputra meyakini penggunaan TBM sama sekali tidak akan menghambat lalu lintas Tol Jakarta-Cikampek karena tingkat keamanan pengerjaan yang menggunakan metode shield tunneling (MST) jauh lebih tinggi dibandingkan dengan metode drill, blasting, atau metode lainnya.

Metode yang dimaksud untuk meningkatkan standar keamanan dalam pembuatan terowongan yang akan melintang di bawah Jalan Tol Cikampek (KM 3+600 sampai dengan KM 5+800) melewati bagian tengah jalan dan overpass jalan arteri Jatiwaringin yang merupakan lokasi yang sangat padat dengan mobilitas warga Jakarta ke daerah Bekasi dan Bandung.

"Metode ini bekerja seperti cacing bawah tanah, di mana selama proses pengeboran hampir tidak menimbulkan gangguan bagi aktivitas kendaraan atau masyarakat yang berlangsung di atasnya," jelas Chandra Dwiputra dalam keterangan di Jakarta, Rabu (27/3/2019).

Baca Juga: Mesin Bor Raksasa Rampung Dirakit, Konstruksi Terowongan Kereta Cepat Segera Dimulai

"Penggunaan metode ini juga telah sesuai dengan aturan kawasan keselamatan operasional penerbangan (KKOP) Bandara Halim Perdanakusuma tentang ketinggian bangunan dan kemungkinan mengganggu operasional penerbangan," tambahnya.

TBM KCJB direncanakan beroperasi di daerah sekitar Bandara Halim Perdanakusuma untuk pengerjaan konstruksi terowongan sepanjang 1.885 meter.

TBM KCJB akan bekerja secara intensif dengan standar pengoperasian selama 24 jam tanpa henti. Pada kecepatan tertinggi, mesin bor yang memiliki mata bor (cutting knives) yang dirancang khusus dari logam keras dapat melubangi lapisan tanah sepanjang delapan meter per hari.

Untuk memudahkan dan mempercepat proses pengeboran, TBM KCJB juga dilengkapi dengan slurry treatment machine yang akan berfungsi untuk mengolah material tanah hasil bor menjadi kompartemen yang mudah diangkut.

Dirinya juga menegaskan, pihaknya berkomitmen untuk menyelesaikan pekerjaan proyek KCJB ini agar bisa beroperasi pada 2021.

Baca Juga: 2 Tahun Lagi, Jabar Bakal Punya Kereta Cepat se-Asean

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: