Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Indika Energi Catatkan Laba Inti Sebesar US$168,4 Sepanjang 2018

Indika Energi Catatkan Laba Inti Sebesar US$168,4 Sepanjang 2018 CEO Indika Energy Tbk M. Arsjad Rasjid | Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Perusahaan energi terintegrasi PT Indika Energy Tbk merilis Laporan Keuangan konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2018. Perseroan mencatat Laba Inti sebesar US$168,4 juta sepanjang tahun 2018.

Direktur Utama Indika Energy, Arsjad Rasjid, mengatakan, sepanjang 2018, perseroan terus menekankan efisiensi dan produktifitas. Perseroan berupaya melanjutkan momentum kinerja positif dengan fokus mengoptimalkan operasi Kideco dan membangun sinergi dengan anak-anak perusahaan lainnya.

"Kedepannya, Indika Energy akan terus menumbuhkan bisnis terkait batubara, mengeksplorasi target sektor bisnis baru serta melakukan diversifikasi dengan memanfaatkan keunggulan dan kapasitas kami untuk berkontribusi lebih besar terhadap pembangunan nasional,” tutur Arsjad Rasjid, dallam keterangan resmi, Jakarta, Jumat (29/3/2019).

Di tahun 2018, Indika Energy berhasil membukukan Pendapatan sebesar US$ .962,9 juta, atau meningkat 169,7% dibandingkan US$1.098,8 juta pada tahun sebelumnya. Peningkatan pendapatan terutama berasal dari pendapatan Kideco sebesar US$1.802,2 juta. Pendapatan Petrosea juga meningkat 69,9% berkat meningkatnya kinerja di bidang kontrak pertambangan.

Baca Juga: Indika Energy Kuasai 19,9% Saham Nusantara Resources

Laba Kotor tahun 2018 meningkat 421,7% menjadi US$641,2 juta dibanding US$122,9 juta di tahun 2017. Laba Usaha meningkat secara signifikan sebesar 1.388,9% menjadi US$508,1 juta dibanding US$34,1 juta di tahun sebelumnya.

Sementara itu, Beban Keuangan Perseroan pada tahun 2018 meningkat 30% menjadi US$100 juta dibanding US$76,9 juta pada tahun 2017 terutama karena tambahan beban bunga pada Senior Notes sebesar US$575 juta yang jatuh tempo pada 2024, yang dikeluarkan pada Oktober 2017 untuk membiayai akuisisi 45% saham tambahan di Kideco.

Bagian Laba Bersih Entitas Asosiasi dan Pengendalian Bersama Entitas turun 84,8% dikarenakan saat Kideco dikonsolidasikan tidak lagi berkontribusi sebagai Entitas Asosiasi dan Pengendalian Bersama yang sekarang ini kontributor terbesarnya adalah Cotrans, SBS, CEP dan CEPR yang masing-masing menyumbang US$5,3 juta, US$4,9 juta, US$6,1 juta, dan US$4,8 juta. Perseroan membukukan Laba yang Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk sebesar US$80,1 juta dibandingkan US$335,4 juta di tahun 2017.

Baca Juga: Indika Energy Beri AUD$7,68 Juta Private Placement untuk Proyek Awak Mas

Perseroan mencatat Laba Inti meningkat 78,2% menjadi US$168,4 juta dibanding US$94,5 juta pada 2017. Laba Inti merupakan Laba Bersih untuk tahun yang diatribusikan kepada Pemilik Perusahaan yang tidak termasuk 1) peningkatan kewajiban kontinjensi terkait dengan akuisisi Kideco; 2) amortisasi bersih aset tidak berwujud terkait dengan akuisisi MUTU dan akuisisi Kideco; 3) penurunan nilai aset, setelah dikurangi pajak tangguhan; dan 4) keuntungan revaluasi 46% saham Kideco pada 2017. Dalam pandangan kami, laba inti lebih mencerminkan kinerja bisnis yang sebenarnya.

Pada akhir tahun 2018, posisi kas, setara kas dan aset keuangan lain Perseroan mencapai US$763,1 juta. Realisasi belanja modal (capital expenditure/capex) pada 2018 sebesar US$ 150,4 juta. Capex terutama digunakan Petrosea sebesar US$ 112 juta dalam realisasi Capex untuk mayoritas pembelian peralatan baru.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Kumairoh
Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: