Partai Persatuan Pembangunan (PPP) sepertinya tak terima dengan hasil survei lembaga Charta Politika yang menyebut elektabilitas partai berlambang ka'bah itu turun usai mantan Ketum M Romahurmuziy (Rommy) ditangkap KPK.
Wasekjen PPP, Achmad Baidowi, mempertanyakan hasil lembaga survei Charta Politika tersebut. Meski begitu, dirinya tetap menghormati hasil survei tersebut dan tidak mau terjebak dengan hasil dari satu lembaga survei.
Baca Juga: Wah, PPP Temui BJ Habibie
"Jika dibandingkan dengan hasil survei Indikator Politik 4,9% dan Polmark 4,5% yang pelaksanaan surveinya sama, justru ada keanehan di situ. Patut kita pertanyakan kok Charta berbeda," ujarnya di Jakarta, Jumat, (5/4/2019).
"Sebab justru lembaga survei lain memotret PPP di atas angka parliamentary threshold (PT). Dalam sejarah survei, PPP selalu tidak lolos PT, namun nyatanya PPP selalu lolos ke parlemen," sambungnya.
Baca Juga: Ulah Rommy, PPP Optimis Bisa Lolos
Karena PPP tidak mau lolos hanya di lembaga survei melainkan benar-benar lolos dalam Pemilu. Selain itu, pemilih PPP itu tradisional dan banyak di pedesaan sehingga seringkali tidak terpotret sebagai sampel survei.
"Namun demikian, hasil survei menjadi cambuk bagi PPP untuk terus bekerja dan bergerak melakukan konsolidasi melalui struktur dan caleg," katanya.
Partner Sindikasi Konten: Okezone
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Irfan Mualim
Editor: Irfan Mualim