Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Megawati Dikritik PSI, PDIP Diam?

Megawati Dikritik PSI, PDIP Diam? Kredit Foto: Antara/Rosa Panggabean
Warta Ekonomi, Jakarta -

Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mengkritik Ketum PDI-Perjuangan, Megawati Soekarnoputri soal golput. Hal tersebut membuat Sekretaris Bidang Pelatihan dan Pendidikan DPP PDIP, Eva Kusuma Sundari, tak berdiam diri.

Eva menegaskan, partainya bakal fokus meraup suara serta memenangkan Joko Widodo-Ma'ruf Amin pada Pemilu 2019. Bahkan menargetkan kemenangan 26 persen untuk Pileg dengan strategi menangin perang darat, di TPS-TPS.

"Kita sepakat tidak melayani pancingan yang tidak produktif," ujarnya di Jakarta, Jumat (5/4/2019).

Baca Juga: Megawati Sindir Prabowo, Bunyi 'Ngeri-Ngeri Sedap'

Ia menambahkan, pandangan sang ketum soal golput dilontarkan karena tidak ingin capres petahana Jokowi dirugikan. Karenanya meminta PSI serius bekerja memenangkan Jokowi dan menyadarkan masyarakat agar tidak golput.

"Itu pandangan Ketum dan PDIP soal golput. Kami cegah golput karena yang dirugikan Jokowi. Jadi sebaiknya PSI juga serius bekerja untuk menangin Jokowi dengan menyadarkan yang mau golput supaya tidak golput," terangnya.

Baca Juga: Megawati Instruksikan Emak-Emak Siapkan Makanan Saksi PDIP di Pemilu 2019

"Jangan beranalisis atau menduga-duga. Sasaran garapan adalah kelompok golput, kalau salah sasaran, yang rugi Jokowi. Sadar, Bro and Sis," sambungnya.

Sebelumnya, juru bicara PSI, Frans Meroga Panggabean mengkritik pernyataan Megawati. PSI menilai ucapan Mega yang mempertanyakan asal negara dan makan dari mana bagi yang golput kurang bijak.

"Jangan masyarakat disalahkan. Saya berharap, selaku public figure, Bu Megawati seharusnya lebih bijak. Mengajak untuk tidak golput boleh, tapi jangan ada ungkapan lain seperti pengecut dan kamu makan dari mana, mereka ini golput karena kecewa dan sakit hati oleh wakil atau parpol yang mereka pilih," terangnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Irfan Mualim
Editor: Irfan Mualim

Bagikan Artikel: