Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

IDC: 30,8% Perusahaan Indonesia Sudah Digital Native Enterprise

IDC: 30,8% Perusahaan Indonesia Sudah Digital Native Enterprise Woman showing man MacBook pro displaying circkes. | Kredit Foto: Unsplash/Rawpixel
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sebanyak 67,5% perusahaan Indonesia meskipun sudah mulai beranjak ke transformasi digital, namun masih terjebak dalam digitallly distraught, menurut temuan terbaru International Data Corporate (IDC) Indonesia.

Direktur Operasional IDC Indonesia, Mevira Munindra menyatakan, hanya sekitar 30,8% perusahaan yang sudah masuk fase digitally determined, atau perusahaan yang mengimplementasi transformasi digital dengan karakteristik determinasi yang dipercaya menjadi kunci sukses.

Mereka adalah perusahaan yang benar-benar memiliki arah yang jelas akan transformasi digital, menjadikannya sebagai strategi bisnis perusahaan serta melihat jangka panjang 3-5 tahun ke depan.

"Sementara mayoritas belum mempunyai direction yang bisa mencapai ke arah sukses digital transformation itu sendiri. Strategi mereka lebih ke arah taktikal dan tidak terintergrasi secara keseluruhan," kata dia di sela acara IDC CIO Summit Asia Pasific Series 2019 bertajuk CIO Digital Determination Playbook di Jakarta, Kamis (11/4/2019).

Baca Juga: Inilah Daftar Pemenang IDC Digital Transformation Awards 2018

"Sementara inovasi hanya dilakukan satu unit bisnis, bukan sebagai business strategic. Lalu, kolaborasi antarfungsinya juga sangat terbatas atau mereka short term focus saja, hanya mungkin 1-2 tahun," imbuhnya.

Ditambahkannya lagi, ada beberapa kategori yang dijadikan parameter penilaian, termasuk apakah platform yang diciptakan terintegrasi untuk eskalasi, apakah keuangan inheren dengan nilai bisnis, apakah sudah ada perubahan budaya organisasi, serta apakah strategi yang digunakan merupakan single strategi atau bukan.

Kebanyakan perusahaan perbankan yang paling digitally determined lantaran mereka paling cepat, baik dari sisi budaya organisasi maupun inovasi misal penggunaan low code software yang makin masif.

"Mereka (perbankan) menggalakan open API. Sebenarnya dalam digital transformation award (DXA) yang kami adakan, selain perbankan yang kami capture, ada beberapa perusahaan juga yang digitally determined, termasuk plantation dan manufatur juga beberapa sudah mulai masuk," kata dia.

Baca Juga: Ini Kata Microsoft dan IDC Soal Kesiapan Indonesia Mengadopsi AI

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Yosi Winosa
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: