Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

AMMDes Jadi Incaran Negara Luar?

AMMDes Jadi Incaran Negara Luar? Kredit Foto: Irfan Mualim
Warta Ekonomi, Bogor -

Alat Mekanis Multiguna Pedesaan (AMMDes) yang merupakan buatan dalam negeri, di produksi oleh PT Kreasi Mandiri Wintor Indonesia (KMWI), ternyata membidik pangsa pasar luar negeri. Bahkan dikabarkan bakal mengekspor di beberapa negara.

Presiden Direktur PT Kreasi Mandiri Wintor Indonesia (KMWI), Reiza Treistanto, mengatakan pihaknya baru mengkomersialisasikan produk AMMDes tersebut akhir bulan April 2019.

"Konsumen, kita baru akan komersialisasi akhir bulan ini," ujarnya pada kegiatan workshop dan family gathering Forum Wartawan Industri (Forwin) di Bogor, Jumat (12/4/2019).

Baca Juga: Kemenperin: AMMDes, Tingkatkan Produktivitas Pertanian

Ia menjelaskan, untuk target penjualan ditahun ini sekitar 2.000-an AMMDes. Nantinya diperuntukkan bagi kelompok di masing-masing desa yang ada di Indonesia.

"Diawal bukan perorangan. Ketika nanti disitu desa sudah punya, diharapkan perorangan bisa lihat manfaatnya," katanya.

Terkait rencana ekspor, Reiza masih enggan membeberkan secara rinci. Namun menurutnya produksi 3.000 unit AMMDes tersebut belum termasuk ekspor.

"Kita mau main aman, ketika nanti diekspor disana ada masalah, ternyata tidak bisa dipakai, itukan nama kita juga. Harus berhati-hati," jelasnya.

Baca Juga: Canggih, AMMDes Gunakan Konsep Smart Factory Lean Manufacturing

Menurutnya untuk kebutuhan pasar, pihaknya telah menghitung secara matang. Dengan dasar jumlah desa yang ada di Indonesia yakni 74 ribu desa. Meski demikian, juga melihat kesiapan infrastruktur yang ada di pedesaan tersebut.

"Sebenarnya dilihat dari jumlah desa yakni 74 ribu desa, jadi kalau desa itu yang inftrastrukturnya sudah bagus misalnya ada 30 persen, jadi kalau 74 ribu kali 30 persen. Kira-kira pasarnya itu. Terus, desa yang infrastrukturnya sangat tertinggal, setidaknya ada AMMDes satu disitu," terangnya.

"Kita membuat perkiaran market begitu, dengan asumsi, satu desa satu maka ada 35 ribuan setahun," sambungnya.

Reiza menambahkan, sebetulnya saat ini pihaknya sudah mendapat banyak orderan. Namun baru bakal resmi setelah adanya katalog pada akhir April 2019.

"Order saat ini potensinya besar, sudah banyak yang minat, tapi semua baru resmi ketika produk sudah muncul di katalog akhir bulan ini. Sudah proses, dokumentasi dan sebagainya sudah masuk," tutupnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Irfan Mualim
Editor: Irfan Mualim

Bagikan Artikel: