Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menyatakan, Indonesia akhirnya menjadi eksportir ikan tuna terbesar di dunia. "Tiga minggu lalu dunia kasih lebel sebagai supplier besar tuna dunia adalah Indonesia," ujar dia dalam keterangan resminya di Jakarta, Jumat (12/4/2019).
Baca Juga: Ulah Kapal Pencuri Ikan Vietnam Bikin Bu Susi Ngomel-ngomel, "Tenggelamkan Saja"
Padahal sebelumnya, lanjut Susi, Indonesia tidak pernah masuk dalam negara eksportir terbesar di dunia. Namun, saat ini Indonesia justru melesat menjadi raksasa penyuplai ikan tuna terbesar.
"Dulu tidak ada nama Indonesia. Tapi kita bisa. Sekarang nelayan dengan mudah mancing dapat tuna, realita tidak terbantahkan. Kita pemasok terbesar," imbuhnya.
Selain tuna, Indonesia pun menjadi eksportir kepiting laut nomor satu ke Amerika Serikat. Capaian-capaian ini menjadikan neraca perdagangan perikanan Indonesia ada di urutan nomor satu di Asia Tenggara.
Menurut Susi, hasil ini tak terlepas dari pemberantasan illegal fishing yang dilakukan secara tegas dan intensif. Untuk diketahui untuk memberantas illegal fishing, dirinya mengeluarkan kebijakan penenggelaman kapal jika nelayan asing terbukti menangkap ikan di perairan Indonesia.
"Akhirnya setelah empat setengah tahun, 488 kapal sudah ditenggelamkan. Itu membuktikan negara bisa melakukan," ujar Susi.
Menurut Susi, aksi illegal fishing alias pencurian ikan di laut Indonesia oleh kapal-kapal asing telah menyebabkan nelayan Indonesia kehilangan mata pencahariannya.
"Illegal fishing juga menyebabkan rumah tangga nelayan turun hampir 50% lebih. Tadinya 1.600.000 kepala rumah tangga. Waktu tahun 2014 tinggal 800.000 saja," ungkapnya.
Bukan hanya nelayan, pencurian ikan juga membuat pengusaha dalam negeri gulung tikar karena stok ikan tidak cukup untuk diekspor. "Sebanyak 115 eksportir tutup," jelas Susi.
Bahkan menurutnya, dari sensus yang dilakukan pemerintah, stok ikan kita di tahun 2014 hanya tinggal 6,5 ton saja.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Fajar Sulaiman
Tag Terkait: