Koordinator juru bicara BPN Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak, angkat suara banyaknya imbauan berbagai pihak agar terjadi rekonsiliasi pasca-Pilpres 2019.
Ia menilai rekonsiliasi dilakukan kalau terjadi konflik, namun saat ini tidak ada konflik, yang ada adalah perdebatan terkait perbedaan hasil.
"Perdebatan itu biasa saja dalam setiap kompetisi. Jadi rekonsiliasi itu bisa dilakukan kalau ada konflik, ini tidak ada," ujarnya di Jakarta, Senin (22/4/2019).
Baca Juga: Ogah Temui Utusan Jokowi, Prabowo Ingin Putus Silaturahmi?
Oleh karena itu, ia menjelaskan, fokus Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi saat ini adalah rekapitulasi suara yang ada dalam form C1 plano. Tujuannya agar tidak terjadi kecurangan.
"BPN Prabowo-Sandi fokus mengawal C1, dan kami sedang mengumpulkan banyak sekali fakta (kecurangan) yang dilakukan secara terstruktur, sistematis, dan masif (TSM)," jelasnya.
Ia menilai situasi yang 'panas' di masyarakat pasca-pencoblosan suara disebabkan masyarakat melihat adanya kecurangan yang sifatnya TSM. Karenanya, terus bekerja memastikan akumulasi suara Prabowo-Sandi terakumulasi dengan benar dan akan menyampaikan fakta-fakta dugaan kecurangan pemilu yang berlangsung secara TSM.
Baca Juga: Jokowi Effect Usai, IHSG Amblas Ditinggal Investor
"Silakan saja TKN Jokowi-Maruf melakukan analisis hasil real count kami, itu artinya mereka sangat peduli dan khawatir. Namun yang pasti, kami sedang proses pengumpulan C1, jadi ketika mereka menganalisa, mau menggunakan data mana," jelasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Irfan Mualim
Editor: Irfan Mualim