Dalam mendukung program Pemerintah yaitu SDG’s (Sustainable Development Goals) dan Green Banking, BNI Syariah mendorong pengusaha UMKM dalam menerapkan green activity.
Salah satu bentuk dukungan terkini adalah pendampingan dan pemberian modal usaha kepada tokoh lingkungan yang telah mendapat penghargaan dari Gubernur Jawa Tengah Tahun 2017 yaitu Karsin. Tokoh lingkungan asal Purbalingga ini mengolah sampah limbah plastik menjadi paving block dengan memberdayakan masyarakat di daerahnya.
Baca Juga: Genjot Pembiayaan Properti, BNI Syariah Incar Pasar Milenial
Melalui pendampingan usaha, BNI Syariah mendorong usaha Karsin untuk berkembang sampai ‘bankable’, sehingga dapat memperoleh fasilitas pembiayaan dari bank.
Direktur Kepatuhan & Risiko BNI Syariah Tribuana Tunggadewi mengatakan sebagai institusi perbankan syariah yang berlandaskan maqoshid syariah, yakni menjaga agama (hifdz diin), menjaga jiwa (hifdz nafs), menjaga akal (hifdz aql), menjaga keturunan (hifdz nasb), dan menjaga harta (hifdz maal), BNI Syariah berupaya untuk menerapkan ekosistem perbankan yang ramah lingkungan dan ramah bagi iklim.
"Hal ini sesuai dengan ayat suci Al-Qur’an QS. Al-Araf:7, dimana kita dilarang untuk berbuat kerusakan di muka bumi," ujarnya di Jakarta, Senin (22/4/2019).
SDG’s (Sustainable Development Goals) merupakan suatu rencana aksi global yang disepakati oleh para pemimpin dunia, termasuk Indonesia, guna mengakhiri kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan melindungi lingkungan. Hal ini sesuai dengan green banking yang mengharuskan lembaga keuangan untuk selalu memprioritaskan keberlanjutan lingkungan dalam menjalankan usahanya.
"Selain itu, BNI Syariah juga telah berupaya mengurangi limbah plastik dan melakukan pengolahan limbah kertas. Menurut data dari Asosiasi Industri Plastik Indonesia (INAPLAS) dan Badan Pusat Statistik (BPS), sampah plastik di Indonesia mencapai 64 juta ton/ tahun dimana sebanyak 3,2 juta ton merupakan sampah plastik yang dibuang ke laut," tukasnya.
Pada Senin (22/4) di Walking Drums, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, BNI Syariah menyelenggarakan Hasanah Earth Day 2019 bertepatan dengan Hari Bumi Internasional. Acara dengan tema "We Take our Earth Seriously" ini mengambil isu penggunaan plastik yang bisa berakibat pada kelangsungan ekosistem makhluk hidup baik manusia, hewan dan tumbuhan. Kandungan pada plastik yang sulit dihancurkan akan mengendap dalam tanah dan merusak ekosistem.
Acara peringatan Hari Bumi Internasional ini merupakan kali kedua yang dilakukan BNI Syariah. Kali ini dihadiri oleh Perwakilan UNDP Tony Hutabarat, Anton Sri Probiyantono, Kepala Bagian Hukum dan Kerjasama Teknik Kementrian Lingkungan Hidup Dan Kehutanan, Lawin Bastian, Direktur Marine WWF Indonesia, Imam Musthofa, Direktur Akses Perbankan Badan Ekonomi Kreatif, Yuke Sri Rahayu, Tokoh Lingkungan Pengolah Limbah Plastik, Karsin dan Corporate Secretary BNI Syariah, Rima Dwi Permatasari.
Hasanah Earth Day 2019 merupakan bentuk sinergi dengan pemerintah, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, regulator, praktisi, penggiat dan tokoh lingkungan.
“Kami berharap semakin banyak masyarakat yang mulai menjadikan eco-life sebagai gaya hidup modern. Melalui kegiatan ini, kami mengajak nasabah untuk dapat berpartisipasi dalam melestarikan lingkungan,” tambah Tribuana Tunggadewi.
Penerapan green banking juga dilakukan oleh manajemen dan pegawai BNI Syariah, dengan membawa tumbler sebagai kebiasaan yang Hasanah dalam bekerja, baik saat meeting di dalam dan luar kantor.
“Kami juga telah melakukan pengolahan limbah kertas kantor yang digunakan untuk membiayai kegiatan pemberdayaan anak - anak jalanan dan dhuafa”, tutup Tribuana Tunggadewi.
BNI Syariah berkomitmen untuk memperhatikan aspek sosial lingkungan dalam penyaluran dana zakat. Pada 2018 lalu, dana yang telah disalurkan untuk kegiatan sosial lingkungan sekitar Rp 2,2 miliar.
Dana tersebut merupakan bagian dari alokasi penyaluran dana BNI Syariah ke beberapa sektor. Secara total, pada tahun lalu penyaluran zakat BNI Syariah tahun 2018 di sektor pendidikan, kemanusiaan, ekonomi dan dakwah sebesar Rp 13.37 Miliar.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman
Tag Terkait: