Mengawali perdagangan spot pagi ini, Selasa (23/04/2019), rupiah rebound 0,07% ke level Rp14.060 per dolar AS. Bagaikan harapan palsu, sesaat kemudian rupiah kembali babak belur melawan mata uang dunia.
Hingga pukul 10.00 WIB, rupiah kembali terkoreksi 0,07% ke level Rp14.085 per dolar AS. Bukan hanya itu, rupiah juga turut tertekan oleh mata uang benua biru, yaitu euro sebesar 0,01% dan poundsterling sebesar 0,11%. Beruntung, rupiah terapresiasi 0,03% terhadap dolar Australia.
Baca Juga: Awas! Dolar AS Sapu Bersih Mata Uang Asia!
Pekan lalu, rupiah berlaga bak dewa mata uang dunia. Tak ada satu pun mata uang yang mampu menandingi kekuatan rupiah. Ya, hal itu tak terlepas dari adanya 'Jokowi Effect'. Investor seakan terpuaskan hasil penghitungan suara yang memosisikan Jokowi-Ma'ruf unggul atas Prabowo-Sandi.
Namun, sentimen tersebut tak berlaku untuk pekan ini. Sejak kemarin, rupiah selalu berada di klasemen terbawah di Asia. Begitu juga hari ini, rupiah menjadi mata uang ketiga terlemah di Asia. Rupiah terapresiasi 0,03% terhadap ringgit dan 0,25% terhadap baht.
Baca Juga: Rupiah: Goodbye Dolar AS!
Sementara itu, mata uang Negeri Paman Sam, dolar AS, bergerak variatif pagi ini. Dolar AS terapresiasi 0,11% terhadap dolar Australia, 0,04% terhadap euro, dan 0,04% terhadap dolar New Zealand.
Di Asia, dolar AS berhasil menaklukkan dolar Hongkong 0,02% dan baht 0,09%. Selebihnya, dolar AS terkoreksi di hadapan mata uang Asia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih
Tag Terkait: