Koordinator juru bicara BPN Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak, mengatakan kesalahan input yang dilakukan oleh KPU sangat serius. Karena itu, ia berharap kesalahan yang terjadi jangan dianggap wajar dan sepele.
"Melihat besarnya prosentase kesalahan input, maka tuntutan untuk membentuk Tim Pencari Fakta (TPF) kejahatan pemilu dengan agenda utama audit forensik Situng KPU sangat mendesak," ujarnya di Jakarta, Selasa (30/4/2019).
Ia menjelaskan, pemilu yang jujur dan adil tidak akan bisa tercapai jika penyelenggara pemilu tidak kredibel dalam menjalankan tugasnya. Maka tim pencati fakta (TPF) kejahatan pemilu sangat diperlukan.
Baca Juga: Tim Prabowo Temukan 9 Ribu Kesalahan di Input Data KPU
"Langkah tersebut sangat diperlukan untuk menjaga kualitas demokrasi dari hal-hal teknis yang diragukan dan membuat sistem itu tidak dipercaya oleh publik," katanya.
Sebelumnya, Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menemukan setidaknya 9.440 kesalahan input di aplikasi Sistem Penghitungan Suara (Situng) Komisi Pemilihan Umum (KPU). Adapun temuan itu diperoleh dari hasil verifikasi manual di Web Situng KPU dalam tiga terakhir sejak 27 hingga 29 April 2019.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Irfan Mualim
Editor: Irfan Mualim