Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Titah The Fed Bikin IHSG Babak Belur!

Titah The Fed Bikin IHSG Babak Belur! Kredit Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Warta Ekonomi, Jakarta -

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat tipis 0,04% ke level 6.458,12 di awal perdagangan sesi I, Kamis (02/05/2019). Meskipun begitu, IHSG langsung banting stri ke zona merah hingga terkoreksi 0,44% di 20 menit awal perdagangan. 

Amblasnya IHSG dalam waktu singkat itu dipicu oleh sikap The Fed yang memberi sinyal tak akan kembali dovish. Pasalnya, Gubernur The Fed, Jerome Powell, memberi pernyataan yang mengindikasikan bahwa kemungkinan besar harapan untuk memangkas suku bunga di tahun ini akan kandas.  

Baca Juga: Arus Modal Mengalir Deras, IHSG Ditutup Hijau di Sesi I

"Jika kami kemarin benar-benar melihat bahwa inflasi tetap rendah, itu adalah sesuatu yang akan diperhatikan oleh Komite dan sesuatu yang kami pertimbangkan dalam menentukan kebijakan," Jelas Powell melansir dari Reuters.

Menegaskan pernyataan The Fed, Chief Investment Officer Bleakly Advisory Group berkata, "Mereka (pasar) ingin penurunan suku bunga dan pernyataan ini (The Fed) berarti Powell mengatakatan, 'Maaf, tapi kami tidak akan memangkasnya."

Hal itu secara signifikan membuat investor bergerak mendekati aset safe haven seperti dolar AS. Alhasil, mayoritas aset-aset berbasis keuangan dari negara berkembang kian terkoreksi.

Baca Juga: Ashiap! AS-China Bertatap Muka, IHSG Akan Tuai Cuan

Bersama dengan IHSG, indeks Strait Times juga terkoreksi pagi ini sebesar 0,50%, sedangkan Hang Seng menguat 0,30%. Adapun untuk Nikkei dan Shanghai kedunya terpantau stagnan. 

Sejumlah 1,35 miliar saham telah diperdagangkan dengan frekuensi 42.819 kali transaksi. Adapun pergerakan saham yang terpantau meliputi 111 saham naik, 136 saham turun, dan 106 saham lainnya stagnan. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: