Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Masuk Bulan Puasa, Buwas Akui Sulit 'Jinakkan' Harga Telur

Masuk Bulan Puasa, Buwas Akui Sulit 'Jinakkan' Harga Telur Kredit Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Warta Ekonomi, Jakarta -

Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso, menjelaskan salah satu komoditas yang nampaknya sulit dikendalikan harganya saat bulan Ramadhan adalah telur. Telur pasalnya merupakan salah satu komoditas yang dicari dan konsumsinya naik saat Ramadhan.

Baca Juga: Buwas: Suka Tidak Suka, Globalisasi Harus Dihadapi

Meski harga sulit untuk dikendalikan, ia memastikan Bulog telah mengambil langkah antisipasi cegah kenaikan harga telur melonjak. Caranya dengan melakukan pemesanan ke peternak ayam petelur.

"Saya bilang kemungkinan mungkin telur. Tapi kita sudah berusaha, karena peternak ayam petelur sudah siap juga. Dan kita sudah kerjasama dengan para peternak telur ayam. Kita sudah membeli mereka," ujar Budi saat ditemui di Kementerian BUMN, Ahad (5/5).

Budi menjelaskan dengan langkah pemesanan tersebut, setidaknya pemerintah sudah membeli pada harga saat ini. Namun, secara distribusi kata Budi akan dikeluarkan secara bertahap sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan sampai menjelang Lebaran nanti.

"Saya minta harga produksi hari ini tapi nanti dikeluarkannya bertahap. Semacam sistem operasi pasar juga. Jadi kalau stok menipis kami operasi pasar," ujar Budi.

 

Dengan cara itu, Budi mengatakan bahwa harga telur ayam bisa dikendalikan. Berdasarkan data Informasi Pangan Jakarta (IPJ) telur ayam hari ini rata-rata dibandrol seharga Rp 26 ribu/kg di berbagai pasar se-DKI Jakarta.

Harga itu melonjak dari harga yang dibanderol pada 30 April 2019 sebesar Rp 24.574/kg. Sementara itu berdasarkan harga pasar di Pasar Induk Kramar Jati, harga telur ayam dipatok sebesar Rp 25.000/kg.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: