Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Demokrat Harus Jaga Panggung AHY, Nanti Kalah Sama Gerindra

Demokrat Harus Jaga Panggung AHY, Nanti Kalah Sama Gerindra Komandan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) (kanan) didampingi Mensesneg Pratikno (kiri) memberikan salam kepada wartawan usai bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (2/5/2019). Kedatangan AHY tersebut untuk bersilaturahmi dengan Presiden Joko Widodo. | Kredit Foto: Antara/Wahyu Putro A
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pengamat politik, Usep S Ahyar menjelaskan, Partai Demokrat membutuhkan panggung politik untuk kader-kader terbaiknya. Panggung tersebut bisa berada di koalisi pemerintah atau pun berada di oposisi, Selasa (7/5).

"Demokrat sampai saat ini harus menjaga agar kartu politik mereka tetap hidup. Bagaimana AHY (Agus Harimurti Yudhoyono) tetap mendapatkan panggung politik untuk Pemilu 2024," kata Usep kepada Republika.

Baca Juga: Silakan Rakyat Lihat Manuver AHY, Kalau PKS Setia dengan 02?

Ia mengatakan, Demokrat adalah partai yang bertumpu pada figur tokoh. Sehingga, tokoh yang menjadi figur sentral harus senantiasa muncuk di tengah masyarakat.

"Seperti SBY kan menjadi figur sentral Demokrat, sehingga mereka mendapatkan efek ekor jas dari SBY. Saat ini, AHY melanjutkan ketokohan tersebut," ujar Usep.

Kemudian, Usep menambahkan, Partai Demokrat harus melakukan kalkulasi politik secara matang. Termasuk apakah nantinya kemudian bergabung ke koalisi pendukung Jokowi.

"Hal itu untuk menentukan apakah panggung di koalisi pemerintah lebih sesuai dengan gaya AHY?" ucap Usep.

Baca Juga: Gerindra Balas Demokrat: Setan Gundul Adanya di Cikeas

Di sisi lain, AHY juga dapat mencari panggung sebagai oposisi. Akan tetapi, menurut Usep, jika AHY ingin berlaga sebagai oposisi, posisi politiknya harus dipertegas.

"Kalau sikap politiknya di tengah seperti yang terjadi selama ini. Maka ia akan kalah sama Gerindra," tutur Usep.

Selanjutnya, Direktur Riset Populi Center itu menuturkan, Partai Demokrat sepertinya sedang melakukan penjajakan. Di satu sisi ia tetap berada di koalisi BPN Prabowo-Sandi. Akan tetapi, di saat yang sama, Partai Demokrat juga membangun komunikasi dengan Joko Widodo.

"Bisa jadi koalisi BPN memang sedang tidak solid. Apalagi setelah Andi Arief mengeluarkan cicitan soal 'setan gundul'," kata Usep.

Baca Juga: Wiranto Ancam Shutdown Media, BPN Ingatkan Jokowi

Sebelumnya, Andi Arief lewat akun Twitter-nya mengatakan, terdapat 'setan gundul' yang memasok informasi sesat kepada Prabowo Subianto.

"Partai Demokrat hanya ingin melanjutkan koalisi dengan Gerindra, PAN, PKS, Berkarya dan Rakyat. Jika Pak Prabowo lebih memilih mensubordinasikan koalisi dengan kelompok setan gundul, Partai Demokrat akan memilih jalan sendiri yg tidak hianati rakyat," tulis Andi Arief dalam twitternya @AndiArief__.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: