PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) menunjukkan sikap keterbukaan kepada publik. Melalui keterbukaan informasi di laman BEI, Garuda mengakui ada ketidaksesuaian dalam laporan keuangan (lapkeu) tahun buku 2018 yang berkaitan dengan perjanjian kerja sama (PKS) antara Garuda Group dan Mahata Aero Teknologi (Mahata).
Selain menyampaikan keterbukaan secara tertulis, BEI juga meminta Manajemen Garuda menyelenggarakan paparan publik insidental. Adapun kegiatan itu akan dilangsungkan pada Rabu (08/04/2019) pukul 17.00 WIB di Hanggar 4 GMF Aero Asia, Bandara Soetta, Tangerang.
Baca Juga: Ditanya Soal Dana dari Mahata, Garuda: Kami Belum Terima Bayaran
Sebagai informasi, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Garuda, Fuad Rizal, mengungkapkan bahwa pembayaran PKS senilai US$241,94 juta oleh Mahata seharusnya diterima Garuda bersamaan dengan penandatanganan PKS. Namun, hingga lapkeu dipublikasikan, pembayaran tersebut masih bersifat piutang karena Mahata sedang dalam proses finalisasi dengan investor.
"Pembayaran diterima setelah tanda tangan kontrak dan saat ini Mahata sedang dalam proses finalisasi dengan investor," tegas Fuad dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (08/05/2019).
Baca Juga: Klaim Piutang Mahata Jadi Pendapatan, Direksi GIAA Dinilai Tak Etis
Baca Juga: Oh Tidak! Derita Belum Usai, Saham Garuda Tak Bisa Terbang
Melihat iktikad baik dari Garuda, investor kini dapat berlapang dada dengan kembali mengoleksi saham maskapai penerbangan terbesar di Indonesia itu. Buktinya, setelah sepekan ditinggal investor hingga mengalami koreksi yang berkepanjangan, pada perdagangan hari ini harga saham Garuda dapat terbang ke zona hijau.
Hingga pukul 10.00 WIB, harga saham Garuda bertengger di level Rp402 per saham, naik 4,15% dari harag pembukaan yang berada di level Rp386 per saham. Lonjakan harga saham maskapai pelat merah itu tidak terlepas dari ramainya aksi beli oleh investor. Data Bursa mencatat nilai investor beli bersih atas saham Garuda mencapai Rp726,96 juta.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih