Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kivlan Zen Bisnis Massa Demonstrasi?

Kivlan Zen Bisnis Massa Demonstrasi? Kredit Foto: Redaksiindonesia.com
Warta Ekonomi, Jakarta -

Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin terkejut dengan pernyataan Wasekjen Partai Demokrat (PD), Andi Arief yang menyebut Kivlan Zen berbisnis massa demonstrasi.

Tim Penugasan Khusus TKN Jokowi-Ma'ruf, Inas Nasrullah Zubir, menduga pengerahan massa di kampanye Prabowo Subianto-Sandiaga Uno selama ini di bawah komando Kivlan.

"Rakyat Indonesia sangat terkejut mendengar pernyataan Andi Arief yang membocorkan rahasia penting dalam kubu paslon 02, yakni, bahwa salah seorang anggota BPN Prabowo-Sandi, yaitu Kivlan Zen berbisnis pengerahan massa untuk berdemonstrasi!," ujarnya di Jakarta, Jumat (10/5/2019).

"Pernyataan ini semakin meyakinkan kita bahwa pengerahan massa di kampanye-kampanye Prabowo Sandi selama Pilpres ini dikerjakan oleh Kivlan Zen dalam bentuk bisnis," sambungnya.

Baca Juga: Sebut Licik, Kivlan Kena Pukul Anak Buah SBY

Ia menilai wajar jika cawapres Sandiaga Uno mengeluh telah mengeluarkan uang hingga Rp1,4 triliun. Menduga biaya tersebut untuk membiayai pengerahan massa oleh Kivlan Zen.

"Sehingga tidak salah jika Sandiaga Uno pernah mengeluhkan bahwa ia telah mengeluarkan uang sejumlah Rp1,4 triliun untuk membiaya kampanye Prabowo Sandi! Dan kita bisa menduga bahwa ratusan miliar uang Sandiaga Uno tersebut dinikmati oleh Kivlan Zen," jelasnya.

Karena itu, ia meminta semua pihak untuk mewaspadai aksi people power yang selama ini didengungkan pendukung Prabowo-Sandiaga. Bahkan menduga aksi tersebut didalangi BPN Prabowo-Sandiaga dengan massa, yang menurut Andi Arief, dikerahkan oleh Kivlan.

"Akan tetapi yang perlu diwaspadai adalah rahasia BPN Prabowo Sandi yang merencanakan people power, di mana dihembuskan oleh Amien Rais, dan menurut Andi Arief, pengerahan massa-nya akan dikerjakan juga oleh Kivlan Zen yang akan dibuat seperti pamswakarsa era Soeharto di mana mereka siap melakukan kekerasan yang akan mengorbankan rakyat Indonesia demi tercapainya tujuan politik Prabowo-Sandi, yakni mengambil alih kekuasaan secara inkonstitusional," tutupnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Irfan Mualim
Editor: Irfan Mualim

Bagikan Artikel: