Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Patut Dicontoh, Fintech ini Beri Pinjaman ke 14.600 Wanita Keluarga Pra Sejahtera

Patut Dicontoh, Fintech ini Beri Pinjaman ke 14.600 Wanita Keluarga Pra Sejahtera Kredit Foto: Esta Kapital
Warta Ekonomi, Jakarta -

Era digitalisasi telah merambah kemana-mana, termasuk ke dalam industri jasa keuangan. Lewat digitalisasi, kini hadir beragam perusahaan teknologi finansial (fintech) peer to peer/P2P lending yang memudahkan masyarakat dalam mengajukan pinjaman dana. Lewat fintech, mereka dapat mengajukan pinjaman lewat handphone dan dijamin cepat cair.

Namun dibalik kemudahannya, tentu bagaimana dampak dan manfaat dari kehadiran fintech P2P di masyarakat. Nah, Esta Kapital, yang berhasil menyalurkan pinjamannya kepada wanita dari keluarga pra sejahtera, patut menjadi contoh bagi perusahaan fintech P2P lainnya.

Hingga awal Mei 2019 Esta Kapital telah menyalurkan pinjaman kepada lebih dari 14.600 wanita dari keluarga pra sejahtera yang tersebar di Pulau Jawa hingga daerah-daerah pelosok Indonesia Timur. Dengan demikian inklusi keuangan dapat merata hingga ke daerah pelosok sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan.

Baca Juga: Pelaku Fintech Urun Dana Harap OJK Tak Batasi Investor per Proyek

Kinerjanya makin kinclong lantaran prosentase kredit macet lebih dari 90 hari atau non-performing loan (NPL) Esta Kapital berada di bawah rata-rata industri fintech P2P, yaitu hanya sebesar 0,73%.

“Ini merupakan pencapaian yang sangat bagus di tahun pertama kami beroperasi. Sebab, dengan konsep pemberian pinjaman sampai ke daerah pelosok yang tanpa agunan, tetapi kami dapat menekan angka kredit macet di level 0,73%. Penerima pinjaman kami tersebar secara luas hingga Indonesia Timur seperti Masamba, Palopo, Maluku, Kolaka, Takalar, dan daerah-daerah lainnya,” ujar Direktur Utama Esta Kapital, Yefta Surya Gunawan di Jakarta, Senin (13/5/2019).

Ke depan, Esta Kapital berkomitmen untuk terus berusaha menekan angka kredit macet guna meningkatkan keamanan dan kenyamanan para Pemberi Pinjaman.

”Penerapan sistem tanggung renteng, pemberian pelatihan dan pendampingan kepada para peminjam, serta penguatan ekosistem bisnis adalah langkah serius yang dilakukan untuk menekan angka NPL. Selain pemberian layanan yang terbaik, dan inovasi yang berkelanjutan bagi bisnis P2P," paparnya.

Selain itu, sebagai wujud komitmen dalam memberikan rasa aman yang lebih kepada pemberi pinjaman, Esta Kapital juga menawarkan asuransi kredit Sinarmas bagi setiap pinjaman yang ada. "Dengan berbagai langkah tersebut, Esta Kapital berharap dapat mempercepat pencapaian tujuan membangun komunitas tanpa kemiskinan," pungkasnya.

Baca Juga: Didominasi Pinjaman Online, Investasi Fintech di Indonesia Capai Rp142 Triliun

Atas semangat dan kontribusi dalam membantu meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia, Esta Kapital menuai penghargaan dari InternetShine, dalam acara FiNext Awards & Conference, pada 25-26 April 2019 silam, di Marina Bay Sands, Singapura. Esta Kapital berhasil meraih penghargaan kategori “Excellence in Finance - Startups Award”.

Yefta mengatakan, penghargaan tersebut diperoleh berdasarkan penilaian atas sejumlah indikator seperti semangat inovasi, dampak ke industri keuangan, kesiapan untuk menghadapi masa depan, dan permintaan pasar terhadap produk yang ditawarkan.

“Kami sangat mengapreasiasi kontribusi para penerima pinjaman di Esta Kapital. Selain membanggakan, kami juga sadar bahwa penghargaan bisa diraih karena adanya dukungan dan kontribusi dari para pemberi pinjaman. Berbagai inovasi, peningkatan kualitas layanan, dan hal-hal lain yang kami lakukan demi kepuasan masyarakat luas, baik pemberi pinjaman maupun penerima pinjaman,” katanya.

Menurut dia, selain sebagai buah dari komitmen dan kerja keras untuk selalu berupaya membangun komunitas tanpa kemiskinan, capaian tersebut juga akan menjadi tantangan baru dan pemacu semangat bagi Esta Kapital agar dapat memberikan berbagai inovasi dan pelayanan terbaik di bidang industri keuangan non bank.

Untuk diketahui, data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan terdapat 114 platform fintech lending yang terdaftar dan diawasi oleh regulator per April 2019. Hingga Maret 2019, P2P lending telah menyalurkan pinjaman senilai Rp33,2 triliun. Nilai ini tumbuh 46,48% bila dibandingkan posisi Desember 2018 senilai Rp22,66 triliun.

Adapun tingkat wanprestasi di atas 90 hari sebesar 2,62% pada kuartal pertama 2019. Nilai ini turun dibandingkan posisi Februari 2019 di level 3,18%. Kendati demikian, posisi NPL ini masih lebih tinggi dibanding akhir 2018 di posisi 1,45%.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: