Putri Presiden pertama RI Soekarno, Rachmawati Soekarnoputri mengaku tidak sependapat dengan tudingan makar yang siematkan kepada Mayjen TNI (Purn), Kivlan Zen.
Bahkan menurutnya, yang melakukan makar sesungguhnya justru kakaknya sendiri yang merupakan Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri.
"Kalau mau bicara secara objektif, yang disebut makar itu adalah Megawati Soekarnoputri ketika Gus Dur memerintah," katanya dalam konferensi pers di kediamannya, di Jakarta, Senin (13/5/2019).
Baca Juga: Dituding Makar, Kivlan Merasa Dikriminalisasi
Lanjutnya, ia menceritakan ketika kakaknya yang berstatus Wakil Presiden berbeda pandangan dengan Gus Dur sebagai kepala negara dalam penunjukan Kepala Kepolisian.
"Gus Dur sudah mengatakan memilih Chaeruddin Ismail sebagai Kapolri, tapi Megawati melakukan insubordinasi pembangkangan terhadap Presiden. Dia melakukan apa yang dipilih adalah Bimantoro (Surojo Bimantoro)," jelasnya.
Baca Juga: Anak Megawati Digadang-gadang Jadi Ketua DPR Pengganti Bamsoet
Tak hanya itu, ia mengatakan Mega tidak hanya sekedar berbeda pandangan dengan Gus Dur, tetapi membangun perpecahan di antara TNI-Polri kala itu.
"Kemudian dia pecah belah lagi TNI-Polri. Moncongnya yang namanya Jenderal Ryamizard sebagai KSAD. Saya ingat sekali saya ada di Istana sama Gus Dur, itu moncongnya sudah diarahkan ke Istana. Itu yang namanya makar unsurnya masuk, menggunakan kekuatan bersenjata," ungkapnya.
Baca Juga: Megawati: Pendukung 01 dan 02 Jangan Ribut, Sudah ada yang Atur
Lebih lanjut, ia menyayangkan aksi makar yang dilakukan Megawati tidak mendapatkan tindakan apapun. Namun, justru sikap kritis Kivlan Zen kepada penyelenggara Pemilu yang kemudian dituduh makar.
"Itulah kalau mau bicara tentang (kasus) Pak Kivlan Zen," tukasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil