Juru Bicara TKN Jokowi-Ma'ruf, Ace Hasan Syadzily, mempertanyakan langkah Said Didu yang baru memutuskan untuk pensiun dari pegawai negeri sipil (PNS) di Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).
"Oh jadi Pak Said Didu ini ASN ya? Kok baru mengundurkan dirinya sekarang? Bukankah selama masa kampanye beliau ini ikut-ikutan berakrobat mengkritik pemerintahan Jokowi yang tentu menguntungkan secara politik untuk pasangan Prabowo-Sandi?," ujarnya di Jakarta, Selasa (14/5/2019).
Ia mempertanyakan apakah Said Didu tidak mengetahui kode etik seorang PNS dalam Pemilu. Sebab, seperti diketahui seorang PNS harus menjunjung tinggi netralitas.
Baca Juga: Tegas Said Didu: ASN Jangan Jadi Alat Politik!
"Apakah Pak Said Didu tidak tahu kode etik seorang Aparatur Sipil Negara (ASN)? Kan jelas dalam UU Pemilu seorang ASN itu tidak boleh berpolitik dan harus netral?," terangnya.
"Kan selama ini Pak Said Didu selalu mengkritik soal netralitas ASN dan pegawai BUMN? Terus apakah itu tidak berlaku untuk dirinya sendiri?," sambungnya.
Ia membandingkan sikap Said Didu dengan Koordinator Jubir BPN Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Dahnil Anzar Simanjuntak. Menurutnya, Dahnil lebih gentle dibandingkan Said Didu lantaran mundur sebagai PNS sejak bergabung dengan BPN Prabowo-Sandiaga.
"Saya kira yang lebih fair seperti Mas Dahnil Anzar. Beliau mundur pada saat beliau bergabung dengan BPN sebagai Dosen di Untirta. Itu lebih gentle daripada setelah kalah lalu menyatakan mengundurkan diri sebagai ASN," jelasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Irfan Mualim
Editor: Irfan Mualim