VIVA – Penyidik Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri menangkap sembilan terduga teroris jaringan Jamaah Ansharut Daullah atau JAD Jawa Tengah dan Jawa Timur. Sembilan terduga teroris tersebut merupakan kelompok terorisme yang lebih membahayakan dibandingkan dengan JAD Lampung dan JAD Bekasi.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigadir Jenderal Polisi Dedi Prasetyo mengatakan, tujuh dari sembilan terduga teroris memiliki pengalaman tempur di Suriah. Jaringan ini juga memiliki kemampuan menggunakan senjata api.
“Dari sembilan yang ditangkap, tujuh di antaranya memiliki pengalaman tempur di Suriah, satu hanya sebagai pengikut, dan satu lainnya sebagai koordinator pelatihan,” ujar Dedi kepada wartawan, Kamis 16 Mei 2019.
Kesembilan terduga teroris tersebut adalah AH alias Memed (26), A alias David (24), IH alias Iskandar (27), AU alias Al (25), JM alias Jundi alias Dian (26), AM alias Farrel (26), AS alias Tatang, PT alias Dharma (45), dan JP.
Dedi menjelaskan, untuk terduga teroris AM alias Farrel telah melakukan dua kali perjalanan ke Suriah. Ia, bahkan sudah sempat dideportase, namun belum sempat dilakukan penahanan.
Dalam penangkapan sembilan anggota JAD Jawa Tengah tersebut, Densus 88 Antiteror juga menyita sejumlah barang bukti. Kesembilan terduga teroris juga masih menjalani pemeriksaan untuk diketahui sasaran yang dituju.
“Barang bukti yang diamankan berupa dua telepon genggam, dua ATM, dua flashdisk, satu unit laptop, satu hardisk, dan beberapa catatan pribadi,” kata Dedi.
Hingga saat ini, menurut Dedi, Densus 88 Antiteror masih melakukan pengejaran terhadap anggota JAD Jawa Tengah dan Jawa Timur yang melarikan diri. Densus 88 Antiteror sangat berhati-hati, karena kelompok ini memiliki militansi yang sangat kuat dengan pengalaman ke Suriah. (asp)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: