Grab menargetkan untuk megintegrasikan 500 platform se-Asia Tenggara sehingga masuk ke dalam ekosistemnya. Integrasi tersebut dapat dilakukan di dalam ataupun di luar aplikasi.
Presiden Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata tidak menargetkan jumlah platform yang akan diambil dari Indonesia. Yang jelas, layanan dari platform-platform tersebut disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.
"Tentunya sekarang kami belum targetkan berapa banyak di Indonesia, hal ini disesuaikan dengan apa yang menjadi kebutuhan masyarakat. Tentunya kami akan luncurkan terus beberapa services," kata Ridzki kepada Warta Ekonomi di Universitas Indonesia (16/5/2019).
Baca Juga: Soal Perlindungan Data dan Serangan Spyware, Ini Kata Grab Indonesia
Layanan yang dimaksud, antara lain: pembelian tiket, perencanaan trip, dan pemesanan hotel. Untuk layanan pemesanan hotel, Grab menggaet Agoda. Jasa itu sudah tersedia di Filipina dan Singapura, plus akan bertahap masuk ke pasar Indonesia.
Ridzki berujar, "Sudah mulai berjalan secara bertahap, itu untuk hotel di mana memang ini sudah kami targetkan di Indonesia."
Uji coba bertahap pemesanan hotel lewat platform Grab dimulai bulan ini, menurut Ridzki. Itu pun hanya berlaku untuk beberapa konsumen.
"Layanannya mulai diluncurkan kepada beberapa konsumen saat ini," kata pria itu lagi.
Adapun, layanan-layanan yang akan terintegrasi dengan ekosistem Grab berasal dari 8 negara. Lalu, tak menutup kemungkinan layanan itu jadi bagian dari sub-services di ekosistem bisnis Grab.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Kumairoh
Tag Terkait: