Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, mempunyai alasan tersendiri kenapa begitu ngebet mengincar kursi Ketua Majelis Pemusyawaratan Rakyat (MPR) periode 2019-2024.
Baca Juga: Golkar vs Cak Imin Berebut Kursi Ketua MPR, Jokowi: Wajar!
"Hari ini saya kira khilafah begitu tinggi, hari ini impor ideologi-ideologi trans nasional merata menjadi gairah keislaman. Maka dibutuhkan MPR yang muat dan memahami sosio ideologis bangsa kita," ujar Muhaimin Iskandar di kantornya, Jakarta Pusat, Senin 20 Mei 2019.
Cak Imin mengakui sebagai kader Nahdlatul Ulama terpanggil jiwanya untuk menjaga bangsa dan negara ini dari paham ideologi radikal dan eksklusif.
"Ya dari segi background ke NU-an, dari segi track record, visi kebangsaan menjadi lebih penting," jelas Cak Imin.
Kendati begitu, untuk menentukan jabatan ketua MPR maka harus dilakukan musyawarah bersama partai koalisi pendukung Jokowi agar proses ini berjalan dengan baik.
"Kalau MPR berdasarkan musyawarah antar anggota koalisi. Kalau cocok ya udah. Nanti kita rembukan sama semua kita diskusi, sama Golkar, PDIP, semua partai koalisi," lanjut Cak Imin.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat