VIVA – Sekretaris Jenderal DPR Indra Iskandar membenarkan sejak Selasa malam sekitar pukul 23.30 WIB gerbang di kompleks parlemen sudah digembok atau ditutup. Hal ini terkait dengan kondisi nasional terkini.
\"Iya benar (DPR ditutup sejak semalam). Memang rekomendasi pihak keamanan tentu terkait situasi kekinian,\" kata Indra saat dihubungi, Rabu 22 Mei 2019.
Saat ditanya sampai kapan gedung DPR akan ditutup, ia masih belum bisa memastikan. Tapi hanya menyebutkan sampai situasi kondusif.
\"Sampai situasinya kondusif berdasarkan rekomendasi pihak keamanan,\" kata Indra.
Terkait hal ini, Ketua DPR, Bambang Soesatyo mengaku telah meminta kesetjenan DPR berkoordinasi dengan pihak keamanan terkait aksi massa yang rencananya dilanjutkan hari ini. Ia ingin memastikan anggota parlemen dan stafnya dalam kondisi aman.
\"Saya hanya berpesan kepada Sekjen, bahwa saya tidak ingin terjadi apa-apa terhadap anggota DPR/MPR/DPD beserta seluruh stafnya di tengah berbagai isu ancaman dan penumpang gelap yang ingin memanfaatkan kemurnian aksi massa yang sesungguhnya bertujuan baik itu, untuk tujuan menciptakan \'martir\',\" kata Bamsoet pada wartawan.
Ia menyerahkan pengamanan gedung DPR yang merupakan objek vital kepada TNI/Polri. Kompleks parlemen masuk dalam kategori kawasan negara yang bersifat strategis.
\"Kawasan MPR, DPR, dan DPD atau biasa disebut kompleks parlemen dikategorikan sebagai objek vital karena menyangkut kawasan negara yang bersifat strategis, sesuai Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 63 Tahun 2004 tentang Pengamanan Objek Vital Nasional,\" kata Bamsoet.
Sebelumnya, beredar informasi di lingkungan MPR, DPR, dan DPD khususnya pada seluruh pejabat dan staf untuk libur sementara waktu mulai Rabu 22 Mei 2019 hingga Minggu 26 Mei 2019. Tanggal tersebut bisa dikoreksi. Mereka diingatkan tak melakukan aktivitas di kompleks parlemen.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: