Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

25 Karyawan McDonald's Ajukan Tuntutan Pelecehan Seksual saat Bekerja, Begini Respons Perusahaan

25 Karyawan McDonald's Ajukan Tuntutan Pelecehan Seksual saat Bekerja, Begini Respons Perusahaan Salah satu gerai McDonald's. | Kredit Foto: Unsplash/Andrew Leu
Warta Ekonomi, Jakarta -

McDonald's mendapat kecaman ketika para pekerja mereka mengajukan tuduhan pelecehan seksual di raksasa makanan cepat saji itu. Selasa (21/05/2019), sebanyak 25 mengajukan tuduhan tersebut karena percobaan pemerkosaan, meraba-raba, paparan tidak senonoh, proposisi untuk seks dan komentar cabul.

Menurut sebuah studi tahun 2016 oleh Hart Research, sekitar 40% wanita yang bekerja di industri makanan cepat saji melaporkan telah dilecehkan secara seksual di tempat kerja mereka.

Baca Juga: Pangkas Antrean, Kios Baru McDonald’s Dilengkapi Self Ordering

"Selama tiga tahun, kami telah berbicara, mengajukan tuntutan dan bahkan melakukan mogok kerja untuk membuat McDonald's menghadapi masalah pelecehan seksual ini," ungkap Harrell, seorang pekerja McDonald's dari Gretna, Louisiana, yang dikutip dari Entrepreneur (23/5/2019).

McDonald's mengubah kebijakan dan meluncurkan hotline

Aktivis berpendapat bahwa laporan pelecehan seksual di rantai dan di industri lebih luas menunjukkan bahwa perusahaan perlu mengambil tindakan. Dalam sebuah surat terbuka, penyelenggara Time's Up menyerukan McDonald's untuk meningkatkan pelatihannya, untuk memastikan ada proses yang adil untuk melaporkan pelecehan dan mencegah pembalasan, dan berkomitmen untuk transparansi mengenai masalah ini.

Baca Juga: Tanggapi Imbauan Pemerintah tentang Pengurangan Plastik, McDonald #Mulaitanpasedotan

Dalam sebuah surat kepada Lakshmi, CEO McDonald's Steve Easterbrook mengatakan bahwa perusahaan "berkomitmen untuk memastikan tempat kerja yang bebas dari pelecehan dan bias" dan bahwa mereka telah membuat perubahan pada kebijakan pelecehannya dalam beberapa tahun terakhir.

Menurut surat itu, McDonald's telah bekerja dengan Jaringan Nasional Pemerkosaan, Penyalahgunaan & Incest (RAINN) untuk meningkatkan kebijakannya guna memudahkan karyawan untuk melaporkan dan mengatasi pelecehan.

Baca Juga: McDonald's Akuisisi Dynamic Yield, Guna Kustomisasi Layanan Drive-Thru

Musim gugur yang lalu, kata Easterbrook, McDonald's meluncurkan pelatihan baru untuk para pemegang waralaba yang membahas cara mengidentifikasi dan merespons pelecehan. Rantai tersebut sekarang meluncurkan pelatihan baru bagi karyawan tentang pelecehan, bias tidak sadar, dan keselamatan tempat kerja.

Mulai Juni mendatang, McDonald's juga akan meluncurkan hotline yang dikelola pihak ketiga bagi karyawan untuk melaporkan pelecehan dan masalah apa pun. Perusahaan ini bekerja dengan RAINN untuk melakukan percakapan lebih lanjut dengan karyawan dalam dua bulan ke depan karena terus meningkatkan kebijakan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Clara Aprilia Sukandar
Editor: Clara Aprilia Sukandar

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: