Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Berawal dari Mitra Franchise Pertama, Ray Kroc Sukses Beli McDonald's dan Kembangkan 7.500 Cabang

Berawal dari Mitra Franchise Pertama, Ray Kroc Sukses Beli McDonald's dan Kembangkan 7.500 Cabang Kredit Foto: Nieuwsblad
Warta Ekonomi, Jakarta -

Restoran cepat saji McDonald's pada awalnya didirikan oleh dua bersaudara, Richard James (Dick) dan Maurice James (Mac) McDonald. Mereka membuka restoran kecil pertama di San Bernardino, California, pada tahun 1940. 

Menu awal yang mereka tawarkan cukup banyak pada awalnya, termasuk barbekyu. Namun, pada tahun 1949, mereka menyederhanakan jumlah menu menjadi hanya sembilan hidangan, di antaranya adalah burger, kentang goreng, dan minuman "Triple Thick Milkshake".

Dengan menu yang lebih sedikit, McDonald bersaudara justru dapat fokus pada kualitas dan kecepatan pelayanan. Ketika itu, mereka pun sudah menerapkan model layanan mandiri bagi pengunjung, sehingga meniadakan kebutuhan tenaga kerja pelayan. 

Burger yang sudah dimasak sebelumnya, dibungkus kertas, dan dijaga tetap hangat di bawah lampu pemanas untuk memastikan pelanggan mendapatkan makanan secara cepat. Konsep ini menjadi ide baru pada masa tersebut. Selain itu, melansir Britannica, McDonald's berani menurunkan harga burger menjadi hanya 15 sen atau setengah dari harga burger kebanyakan kompetitor saat itu.

Puncaknya, pada tahun 1948, McDonald bersaudara memperkenalkan konsep Speedee Service System. Konsep ini akhirnya merevolusi industri kuliner, karena dapat melakukan produksi lebih cepat dan efisien. Inovasi ini juga membuka peluang untuk model waralaba yang populer hingga sekarang.

Baca Juga: 5 Alasan yang Membuat McDonald’s Tidak Mudah Bekembang di Vietnam

Konsep Speedee Service System akhirnya menarik perhatian Ray Kroc. Pada tahun 1954, Ray Kroc si sales mesin milkshake asal Chicago melihat potensi besar dalam sistem layanan cepat yang diterapkan McDonald bersaudara. 

Pada awalnya, yang diinginkan Ray Kroc adalah mesin milkshake-nya ada di semua cabang restoran McDonald. Padahal, ketika itu McDonald belum membuka cabang. 

Ray Kroc kemudian menjadi agen waralaba McDonald's pertama dan membuka restoran waralaba pada 15 April 1955 di Des Plaines, Illinois. Melansir Business Insider, pada hari pertama restoran tersebut dibuka sudah berhasil mencatat penjualan sebesar $366,12.

Melihat peluang bisnis yang lebih besar, pada tahun 1961, Kroc membeli kepemilikan penuh McDonald's dari McDonald bersaudara seharga $2,7 juta. Langkah ini menandai era pertumbuhan besar bagi McDonald's sekaligus bisnis franchise secara umum. 

Benar saja. Di bawah kepemimpinan Kroc, McDonald's berkembang pesat. Pada tahun 1965, saham perusahaan diperdagangkan secara publik dan jumlah restorannya mencapai 1.000 unit. Identitas merek juga diperkuat dengan diperkenalkannya Ronald McDonald sebagai maskot.

Baca Juga: Jejak Bisnis Soegiharto Sosrodjojo, Dari Teh Cap Botol Hingga McDonald’s Indonesia

Pada 1968, McDonald's menambahkan Big Mac ke menu nasional. Uniknya, menu ini tidak diracik oleh pendiri asli McDonald's, melainkan pertama kali diciptakan oleh pewaralaba Jim Delligatti di Pittsburgh pada tahun 1967.

Pada 1977, Kroc mengundurkan diri sebagai CEO dan mengambil peran sebagai ketua senior hingga wafatnya pada 14 Januari 1984 akibat gagal jantung. Saat itu, McDonald's telah memiliki 7.500 restoran di hampir 30 negara dengan nilai perusahaan mencapai $8 miliar.

Kini, nilai perusahaan McDonald's menyentuh $207.84 miliar menurut Companies Market Cap tahun 2025. McDonald's telah berkembang menjadi jaringan restoran cepat saji terbesar di dunia, dengan lebih dari 38.000 restoran di 118 negara, melayani hampir 68 juta pelanggan setiap hari.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Amry Nur Hidayat

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: