Perlombaan untuk mengimplementasikan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) dan mesin pembelajaran ke dalam produk dan layanan di setiap industri telah menyebabkan ledakan pekerjaan bidang AI. Menurut laporan UiPath, antara 2015 dan 2018, jumlah posting pekerjaan dengan AI atau pembelajaran mesin meningkat hampir 100%.
Laporan tersebut memeriksa 30.000 daftar pekerjaan dari 15 negara industri terkemuka, mengambil peran apa pun yang membutuhkan keahlian atau pelatihan AI atau mesin pembelajaran, atau peran apa pun dalam perusahaan yang berspesialisasi dalam bidang-bidang tersebut. Keterampilan AI mendominasi pekerjaan dengan pertumbuhan tercepat.
Baca Juga: Ketika Akuntan Digantikan AI, Bagaimana Nasib Akuntan ke Depan?
Dari perspektif global, Cina adalah rumah bagi sebagian besar profesional AI saat ini, dengan 12.113 pekerjaan AI. Disusul AS berada di posisi kedua, dengan 7.465 profesional AI, diikuti oleh Jepang (3.369), Inggris (1.597), dan India (1.326). Di AS, California mempekerjakan lebih dari dua kali lipat jumlah pekerjaan di AI daripada negara lain. Itu tidak mengejutkan, mengingat banyak perusahaan digital di Silicon Valley.
Berikut adalah 10 pekerjaan AI paling laris di seluruh dunia, dan persentase keseluruhan pekerjaan AI yang mereka buat: Insinyur perangkat lunak (8,48%), Ilmuwan data (5,95%), Intern (5,39%), Peneliti AI (5,17%), Spesialis intelijen (4,94%), Konsultan (4,6%), Analis data AI (3,82%), Insinyur pembelajaran mesin (3,62%), Insinyur penjualan (3,14%), Manajer produk (3,08%).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Agus Aryanto
Editor: Kumairoh