Ganda putri Greysia Poli/Apriyani Rahayu meminta maaf tidak bisa menyumbangkan poin untuk Indonesia saat melawan Jepang di semifinal Piala Sudirman 2019. Greysia/Apriyani harus mengakui keunggulan ganda Jepang, Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara, straight game, 15-21, 17-21 di partai keempat.
"Kami sudah coba kasih yang terbaik, maaf banget karena enggak bisa kasih satu poin, kami ingin banget memenangkan pertandingan ini," kata Greysia seperti dikutip dari Badminton Indonesia.org.
Kekalahan itu membuat Indonesia menyerah 1-3 kepada Jepang. Hasil itu sekaligus mengakhiri perjuangan para pemain Indonesia untuk memboyong kembali Piala Sudirman yang terbang ke negara lain selama 30 tahun.
Baca Juga: Prestasi Bulu Tangkis Moncer, Wiranto: Jangan Berpuas Diri
Greysia/Apriyani memang belum pernah menang dari Matsumoto/Nagahara pada dua pertemuan mereka. Pada pertandingan kali ini pun Matsumoto/Nagahara lebih menguasai jalannya permainan.
"Memang harus diakui, pasangan Jepang lebih siap, mereka sudah memimpin 2-1, jadi lebih percaya diri. Tapi kami sebelum masuk lapangan coba gimana menguasai dan mengendalikan permainan, pikiran kami, kami mentalnya harus lebih siap, bagaimana kalahkan diri sendiri. Kami enjoy dan tidak tertekan walau sedang ketinggalan," papar Greysia.
Saat di lapangan, pasangan peringkat lima dunia itu percaya diri menghadapi juara dunia 2018 tersebut. Sayang, duet Matsumoto/Nagahara terlalu kuat.
"Kami tidak merasa ada tekanan, soalnya lebih mikirin cara main, bagaimana bisa menang dulu. Bagaimana main lebih baik dari sebelumnya, kan sebelumnya kalah jauh," kata Apriyani.
Baca Juga: Legenda Hidup Bulu Tangkis Indonesia Beri Nasehat ke Jojo...
Sebelum menghadapi peringkat satu dunia itu, pelatih ganda putri, Eng Hian sudah memberikan arahan agar tetap tenang. Menurut Eng Hian, kualitas Greysia/Apriyani berimbang dengan pasangan Jepang.
"Pertandingan ini juga untuk meningkatkan kepercayaan diri kami bahwa mereka bisa dikalahkan. Setelah pertandingan, koh Didi (Eng Hian) bilang ke kami, tenang, enggak apa-apa, sedikit demi sedikt kita sudah tahu polanya seperti apa. Ini kan untuk persiapan kita ke depannya, kita kan tidak tahu akan bagaimana, setidaknya kami mau belajar. Soal power, memang mereka lebih ada power, tapi kami tidak kalah skill," beber Greysia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: