Jubir TKN Joko Widodo-KH Ma’ruf Amin, Ace Hasan Syadzily, mengatakan harusnya Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan bisa membedakan antara kritikan dengan ujaran kebencian.
"Pak Anies sebagai pemimpin seharusnya dapat membedakan mana kritik, fitnah, dan ujaran kebencian. Dalam negara demokrasi manapun, kritik itu jelas beda dengan fitnah dan ujaran kebencian," ujarnya di Jakarta, Senin (27/5/2019).
Ia menegaskan, Jokowi tetap terbuka dengan kritik, terutama kritik yang substantif dan karena akan bisa menjadi suplemen memperbaiki kebijakan.
"Menjadi oposisi yang baik juga seharusnya belajar menyampaikan kritik dengan etika. Karena menyampaikan kritik tidak harus dengan kasar dan menghujat," katanya.
Baca Juga: Anies: Kerusakan Akibat 22 Mei Capai Rp465 Juta
Tidak hanya itu, ia juga menyoroti penangkapan sejumlah orang yang mengutarakan ketidaksukaannya terhadap Jokowi. Penangkapan itu pastinya punya landasan hukum.
"Soal kewenangan menangkap itu merupakan ranah penegak hukum. Tidak mungkin penegak hukum menangkap seseorang kalau memang tidak cukup bukti," jelasnya.
Ia menilai oposisi yang tidak bisa membedakan antara kritik dan tindakan kriminal merupakan oposisi rendahan. Karena itu, mestinya tahu bagaimana cara penyampaian kritik.
"Pemimpin yang tidak bisa bedakan antara kritik dan ujaran kebencian bisa diindikasi dia sedang tebar pesona," tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Irfan Mualim
Editor: Irfan Mualim
Tag Terkait: