Rektor Universitas Ibnu Chaldun, Musni Umar ikut menanggapi perihal seruan mantan panglima Gerakan Aceh Merdeka atau GAM, Muzakir Manaf alias Mualem, yang meminta Aceh referendum.
Ia mengaku prihatin terkait ajakan referendum tersebut. Menurutnya, Aceh tidak bleh memerdekakan diri. Sebab, jika Aceh melepaskan diri, maka Indonesia akan punah.
"Saya prihatin bergema referendum dari Aceh pasca pilpres. Saya penulis dan editor buku Aceh Win-Win Solution dikl Aceh bergolak mau merdeka," cuitnya seperti yang dikutip WE Online, Rabu (29/5/2019).
Sy prihatin bergema referendum dr Aceh pasca Pilpres. Sy penulis n editor bk Aceh Win-Win Solution dikl Aceh bergolak mau merdeka. Aceh tdk blh merdeka krn berarti Indo. punah. Saat itu sy diancam dibunuh di Malaysia. Via perundingan Aceh ttp dipangkuan kita. Hope itu hilang pic.twitter.com/JoFsIcogt5
— Musni Umar (@musniumar) May 29, 2019
Sambungnya, "Aceh tdk blh merdeka krn berarti Indo. punah. Saat itu sy diancam dibunuh di Malaysia. Via perundingan Aceh tetap dipangkuan kita. Hope itu hilang," tambahnya.
Baca Juga: Hina Jokowi, Oknum PNS Aceh Terancam 10 Tahun Penjara
Seperti diketahui, Mualem menyerukan masyarakat Aceh melakukan referendum atau jajak pendapat dengan pilihan mau tetap di Indonesia atau lepas dan jadi negara baru.
“Alhamudlillah, kita melihat saat ini, negara kita di Indonesia tak jelas soal keadilan dan demokrasi. Indonesia diambang kehancuran dari sisi apa saja. Itu sebabnya, maaf Pak Pangdam, ke depan Aceh kita minta referendum saja,” begitu tegas Mualem yang disambut tepuk tangan dan yel yel "hidup Mualem."
Baca Juga: Parah! Fadli Zon ke Polisi: Jangan Lebay
Ia menyerukan hal tersebut saat sambutan pada peringatan Kesembilan Tahun (3 Juni 2010-3 Juni 2019), wafatnya Wali Neugara Aceh, Paduka Yang Mulia Tgk. Muhammad Hasan Ditiro dan buka bersama di salah satu Gedung Amel Banda Aceh, Senin (27/5) malam.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: