Mantan kader Partai Demokrat, Tri Dianto, meminta Ketua Umum Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) jangan terlalu baper atau terbawa perasaan soal Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang di-bully.
Hal itu dikatakan Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Hanura ini, terkait AHY yang kerap mendapat bully-an terkait pertemuannya dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 22 Mei 2019.
"Pakai istilah di-bully lagi. Jadi politisi itu jangan baper, jangan dikit-dikit mengeluh. Politisi kok diajari cengeng," kata Tri Dianto, Rabu (29/5/2019).
Baca Juga: SBY Disindir Baper, Fadli Zon Ditinju Demokrat
Tri merasa tidak heran dengan gaya pidato SBY. Menurutnya, Presiden Indonesia keenam itu memang sudah lihai dalam melakoni peran Playing Victim. "Ya itulah memang gaya Pak SBY. Bikin kesan seolah-olah dizalimi. Tak bosan gaya politik begituan," tutur Tri.
Menurut Tri, dalam dunia politik, kritik adalah hal biasa. Seharusnya, kata dia, hal itu harus disikapi dengan bijaksana dan dijadikan pembelajaran kedepannya.
"Kalau ada politisi atau partai dikritik itu kan biasa saja. Demokrasi kok ngeluh dikritik," ujar Tri.
Pertemuan antara AHY dengan Jokowi sendiri berlangsung di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat. Pertemuan AHY dengan Jokowi bertepatan sehari setelah Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengumumkan hasil rekapitulasi penghitungan suara Pemilu 2019.
Menurut SBY, pertemuan antara AHY dengan Jokowi memicu hujatan dari beberapa kalangan. Padahal, pertemuan AHY dengan Jokowi hanya sebatas untuk memenuhi panggilan warga negara terhadap kepala negaranya.
"Duduk persoalannya sebagai berikut, Mensesneg menyampaikan kepada AHY bahwa Jokowi ingin bertemu AHY. Sebagai warga yang baik, tentu tidak ada alasan tidak memenuhi," kata SBY melalui sambungan video conference yang ditampilkan di kediamannya di kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil