Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jangan-Jangan Demokrat Mau...

Jangan-Jangan Demokrat Mau... Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudoyono (tengah), Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto (ketiga kanan), Komandan Kogasma DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (kedua kanan) dan Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan (kanan) serta Pimpinan koalisi Adil Makmur berfoto bersama sebelum melakukan petemuan di Kediaman Susilo Bambang Yudhoyono, kawasan Mega Kuningan, Jakarta, Jumat (21/12/2018). Pertemuan tersebut membahas strategi kampanye untuk pemenangan pemilihan umum presiden 2019. ANTARA FOTO/ | Kredit Foto: Antara/Galih Pradipta
Warta Ekonomi, Jakarta -

Juru Debat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Sodik Mudjahid mengaku curiga terkait usulan politisi Demokrat Rachland Nashidik yang meminta Capres Prabowo Subianto untuk membubarkan Koalisi Adil Makmur .

Menurutnya, usulan tersebut hanya untuk kepentingan partai pimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) keluar masuk ke dalam dua kubu.

"Bisa saja, dengan tidak adanya lagi koalisi maka Partai Demokrat bisa dengan leluasa tanpa ada yang kritik dan yang mempermasalahkan jika keluar masuk ke eks-eks koalisi 02 dan 01," katanya kepada wartawan, Senin (10/6/2019).

Baca Juga: Nasib Demokrat Tak Seperti, PAN dan PKS

Lanjutnya, ia mengaku khawatir dengan usulan pembubaran koalisi ini. Bahkan, ia menilai koalisi merupakan bagian dari kehidupan bangsa yang berdemokrasi dan berkonstitusi. 

"Lagi pula ketidak beradaan koalisi, bukan otomatis mencerminkan adanya persatuan. Jadi tidak apa-apa masih ada koalisi, asal dengan semangat dan komitmen bersama untuk NKRI," ucapnya. 

Baca Juga: Jangan Nuntut Prabowo, Demokrat Monggo

Selain itu, ia berpendapat koalisi-koalisi yang terbentuk dalam Pilpres tak perlu dibubarkan dengan formal dan dibiarkan bubar dengan sendirinya mengikuti dinamika perkembangan politik di Indonesia.

"Koalisi biarlah bubar atau terbentuk, secara alami atas dasar perkembangan dinamika politik. Tidak usah diformalkan dan dipaksakan," tukasnya. 

Sebelumnya, Rachland Nashidik mengusulan agar calon presiden (capres) Prabowo Subianto membubarkan koalisi partai pendukungnya lantaran Pilpres telah usai.

"Pak @prabowo, Pemilu sudah usai. Gugatan ke MK adalah gugatan pasangan Capres. Tak melibatkan peran Partai. Saya usul, Anda segera bubarkan Koalisi dalam pertemuan resmi yang terakhir. Andalah pemimpin koalisi, yang mengajak bergabung. Datang tampak muka, pulang tampak punggung," cuitnya, Minggu (9/6).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: