Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mulanya Tinggal di Apartemen Kecil, Kini CEO WeWork Ternak Properti

Mulanya Tinggal di Apartemen Kecil, Kini CEO WeWork Ternak Properti Adam Neumann, CEO WeWork. | Kredit Foto: Jeforum
Warta Ekonomi, Jakarta -

Adam Neumann selaku CEO WeWork membagikan ceritanya sebelum menjadi miliarder. Ungkapnya, ia pernah tinggal di apartemen kecil yang ia sewa bersama istrinya.

Apartemen tersebut terbilang sederhana. Pasalnya, hanya ada beberapa ruangan di dalamnya, yakni dapur, kamar, dan ruang makan.

Baca Juga: Miskin dan Putus Sekolah, Pemilik Brand ZARA Kini Jadi Orang Terkaya Kedua di Dunia

Adam menuturkan, kurang lebih ia hidup di Apartemen tersebut pada tahun 2009. Saat itu, harga sewa apartemen yang berada di 166 2nd Avenue tersebut berkisar US$2.600 atau sekitar Rp37,5 juta per bulannya.

Harga yang terbilang cukup mahal untuk seorang Adam yang mana dulu belum menjadi kaya raya seperti saat ini. Mengutip dari Business Insider, harga sewa apartemen tersebut kini telah mencapai sekitar US$3.098 atau Rp44,7 juta.

Meskipun sempat hidup sulit, tapi miliarder ini telah berhasil menjadi tajir melintir dan memiliki beberapa aset properti.

Pada 2014, Adam dikabarkan telah berhasil membeli sebuah rumah di Greenwich Village seharga US$10,5 juta atau Rp151,7 miliar.

Baca Juga: Elang Gumilang, Sempat Jual Donat, Saat Ini Jadi Pengusaha Properti Hebat

Tidak hanya itu saja, ia juga telah memiliki properti di Gramercy Park seharga US$35 juta pada 2017. Selain itu, ia dan sang istri kabarnya telah memiliki rumah di Westchester County dan Hamptons.

Miliarder kelahiran Israel bersama istrinya ini membangun WeWork pada 2010. Saat ini, perusahaan ini menjadi salah satu perusahaan yang bernilai di dunia. Kabarnya kekayaan Adam saat ini mencapai US$47 juta atau Rp679,15 miliar pada Desember 2018.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Clara Aprilia Sukandar
Editor: Clara Aprilia Sukandar

Bagikan Artikel: