Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan pada Mei 2019 terjadi inflasi sebesar 0,68% secara month to month (mtm). Realisasi ini lebih tinggi bila dibandingkan April 2019 yang mengalami inflasi sebesar 0,44%.
Menanggapi kenaikan inflasi ini, Bank Indonesia (BI) menilai inflasi yang terjadi pada Mei 2019 masih wajar karena faktor musiman, yakni berlangsungnya bulan suci Ramadan dan hari raya Idulfitri.
Baca Juga: Ada Kenaikan Harga, Mei 2019 Inflasi 0,68%
Biasanya saat Ramadan dan Idulfitri, permintaan barang-barang kebutuhan pokok sangat tinggi sehingga menekan berbagai harga kebutuhan pokok tersebut.
"Kami menyakini ini adalah musiman Lebaran. Kami masih meyakini ke depan inflasi akan rendah dan terkendali faktornya," kata Gubernur BI Perry Warjiyo di Jakarta, Senin (10/6/2019).
Selain itu, dirinya menyebut tiga hal yang memengaruhi terjadinya angka inflasi hingga mencapai 0,68%. Salah satunya ialah ekspetasi pasar yang cukup baik. "Faktor kedua bahwa pasokan dari barang dan jasa yang mencukupi," tambah Perry.
Baca Juga: Bareng BI, Pemprov Jabar Bahas Strategi Tekan Inflasi
Kemudian faktor ketiga ialah koordinasi yang erat antara BI dan pemerintah, baik untuk respons kebijakan BI maupun melalui koordinasi dari TPI, membuat inflasi masih terjaga dengan kondusif.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: