Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Facebook Miliki 50 Persen Akun Palsu?

Facebook Miliki 50 Persen Akun Palsu? Kredit Foto: Reuters/Stephen Lam
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dulu kawan, sekarang lawan. Namanya Aaron Greenspan, dulu sama-sama dengan Mark Zuckerberg kuliah di Universitas Ivy League. Greenspan memperkirakan saham Facebook akan kehilangan setengah harga dalam dua tahun ke depan setelah dituduh sebagai 'penipu terbesar dalam sejarah perusahaan' dan menyebut Zuckerberg sebagai 'pembohong'.

Seperti diberitakan laman dailymail.com, Greesnpan terbang ke London minggu lalu untuk diwawancarai oleh anggota parlemen Inggris. Para anggota DPR ini melakukan penyelidikan terhadap penyebaran berita palsu dan mewawancarai Greenspan, yang mengaku pernah memiliki ide yang mirip dengan Zuckerberg selama waktu mereka di Harvard, sebagai bagian dari penyelidikan.

Greenspan mendasarkan klaim penipuannya pada teorinya bahwa Facebook memiliki miliaran akun pengguna palsu sehingga pengiklan tidak benar-benar menjangkau khalayak, yang mereka percaya telah mereka bayar.

Baca Juga: WhatsApp, Instagram, dan Facebook Resmi Tidak Tersedia di Ponsel Huawei

Damian Collins MP, ketua subkomite Departemen Digital, Budaya, Media dan Olahraga, mengatakan kepadanya, "Jika apa yang Anda klaim akurat, maka ini akan menjadi penipuan massal di pasar periklanan."

Greenspan telah melakukan penelitian sendiri dan memperkirakan bahwa 50% atau lebih akun pengguna unik bulanan raksasa media sosial itu palsu. 

Dalam laporan penelitiannya, yang diterbitkan pada Januari di situs transparansi Plainsite.org, Greenspan menulis, "Facebook telah mengungkapkan bahwa sejak kuartal keempat 2017, sebagai perkiraan konservatif, ia telah menghapus 2,841 miliar akun palsu di jaringan yang dimaksudkan untuk memiliki 2.271 miliar pengguna aktif bulanan saat ini, berjumlah 55% dari semua akun yang pernah dibuat."

Facebook tentu saja membantah berita ini. Perusahaan itu menggambarkan laporan itu sangat salah. Bulan lalu, Facebook mengatakan pihaknya memperkirakan bahwa akun palsu hanya mewakili sekitar 5% dari pengguna bulanannya secara global.

Greenspan berpendapat bahwa Facebook telah 'kehilangan kendali' atas platformnya karena pengguna palsu dapat menyebarkan cerita serta informasi yang tidak akurat tanpa bantuan apa pun.

Dia bertemu Zuckerberg pada 2003 ketika mereka masih di Universitas Harvard. Dia mengklaim telah bekerja pada platform yang sama, yang disebut The Universal Face Book, dengan konsep asli Zuckerberg tentang platform media sosial.

Mereka mengadakan pembicaraan pada Januari 2004 untuk bergabung sebagai tim, tetapi beberapa hari kemudian Zuckerberg diam-diam membeli nama domain Thefacebook.com dan meluncurkan platform sosial tanpa Greenspan.

Greenspan mengatakan dalam sidang komite, "Mark bukan orang yang dapat dipercaya." Ia juga menambahkan bahwa Mark adalah 'karakter yang memiliki itikad buruk'.

Greenspan menyebut negara-negara seperti Indonesia, Vietnam, Filipina, dan India sebagai area di mana Facebook mengatakan akan meningkatkan basis penggunanya.

Dia menambahkan, "Tapi masalahnya adalah negara-negara tersebut, di mana sebagian besar akun  palsu Facebook sedang dibuat."

Baca Juga: Facebook hingga Google Dikecam Para Menteri Keuangan

Dia mengatakan kepada komite, "Dengan mendesain platform seperti yang dia lakukan, Zuckerberg telah menciptakan zona besar yang tidak dapat dihuni, dengan sesuatu tercemar, dan disinformatif.

Facebook mencatakan sahamnya di New York Stock Exchange pada 2012 dengan harga US$38 per saham, memberi perusahaan kapitalisasi pasar sebesar US$104 miliar.

Sejak itu, sahamnya meroket, ditutup dengan US$173 pada Jumat malam. Saham-saham telah didorong lebih tinggi oleh pertumbuhan eksplosif perusahaan dalam pendapatan iklan. Pada Januari, ia melaporkan pendapatan iklan sebesar US$16,6 miliar (naik 30% dalam setahun).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: