Bank Dunia menyetujui pinjaman sebesar US$49,6 juta kepada pemerintah Indonesia. Pinjaman ini akan membiayai proyek pemerintah Indonesia untuk meningkatkan kapasitas kota-kota dalam mencapai pembangunan perkotaan berkelanjutan melalui perencanaan dan pengelolaan kota yang lebih terintegrasi.
Deputi Pengembangan Daerah, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Rudy Prawiradinata mengatakan Indonesia adalah salah satu negara dengan urbanisasi tercepat di dunia di mana populasi perkotaan tumbuh rata-rata 2,5% per tahun antara 2010 dan 2018. Saat ini, 137 juta orang tinggal di kota-kota Indonesia atau 54% dari populasi. Pangsa penduduk perkotaan diperkirakan akan tumbuh menjadi 68% dari populasi pada tahun 2025.
“Karena kesenjangan yang terus-menerus dalam infrastruktur dan kurangnya perhatian terhadap prioritas spasial dari investasi infrastruktur, Indonesia belum sepenuhnya diuntungkan dari efek positif urbanisasi,” kata Rudy di Jakarta, Selasa (11/6/2019).
Baca Juga: Yes! Pemdaprov Jabar Raih Bantuan Dana US$100 Juta untuk Perbaiki Sungai Citarum
Rudy mengatakan Proyek Pengembangan Perkotaan Nasional/National Urban Development Project (NUDP) akan membantu kota mengintegrasikan rencana dan strategi sektoral termasuk rencana induk untuk transportasi, perumahan, strategi ekonomi dan lingkungan. Selain itu, hubungan antara investasi modal jangka menengah, prioritas infrastruktur, dan kebutuhan pembiayaan akan diperkuat.
Ia mengatakan proyek yang dibiayai oleh pinjaman ini akan menguntungkan sekitar 12,5 juta orang yang tinggal di 13 kota. Badan-badan kota juga akan mendapat manfaat dari peningkatan kapasitas untuk perencanaan perkotaan dan manajemen keuangan yang didorong oleh bukti serta integrasi perencanaan pembangunan spasial dan sosial-ekonomi yang lebih baik.
“Proyek ini membantu pemerintah kota mengintegrasikan perencanaan tata ruang dengan perencanaan investasi modal akan membantu kota menjadi pendorong kemakmuran bagi penduduk kota yang tumbuh cepat di negara ini,” ujarnya.
Baca Juga: Ekonomi Global Suram, Ini Masukan Bank Dunia ke Indonesia
NUDP juga akan mendukung pengembangan data dan studi berkualitas tinggi untuk perencanaan kota, membantu pemerintah kota melakukan investasi modal yang lebih baik di seluruh sektor, dan meningkatkan kemampuan mereka untuk mengakses sumber pendanaan alternatif.
Direktur Negara Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor-Leste, Rodrigo A. Chaves mengatakan dukungan Bank Dunia untuk infrastruktur merupakan komponen penting dari Kerangka Kerja Kemitraan Negara Kelompok Bank Dunia untuk Indonesia, yang berfokus pada prioritas pemerintah yang memiliki potensi dampak transformasional. Rodrigo mengatakan proyek ini (NUDP) akan menyebabkan pembiayaan infrastruktur yang lebih efektif untuk membuat kota-kota lebih layak huni dan produktif.
“Indonesia rentan terhadap dampak buruk perubahan iklim. Proyek ini akan meningkatkan hubungan antara perencanaan kota dan pengembangan infrastruktur untuk membuat investasi lebih efisien dan mengurangi kerentanan terhadap bahaya terkait iklim dengan mengarahkan pembangunan ke daerah berisiko rendah," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Kumairoh