Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Cegah Over Supply, Khofifah Minta Tingkatkan Komunikasi Perdagangan Antar Daerah

Cegah Over Supply, Khofifah Minta Tingkatkan Komunikasi Perdagangan Antar Daerah Kredit Foto: Mochamad Ali Topan
Warta Ekonomi, Surabaya -

Gubernur Jatim, Khofifah Indar Pawaransa secara tegas meminta semua pihak khususnya pemerintah daerah meningkatkan komunikasi perdagangan antar daerah secara intensif. 

Tujuannya kata wanita nomer satu di Jatim ini, untuk meningkatkan kesejahteraan secara real dan cepat, khususnya bagi petani.

Ia menjelaskan, salah satu contoh pentingnya berkomunikasi dengan daerah terkait perdagangan adalah pada komoditi bandeng. Apalagi beberapa waktu lalu, terjadi over supply. Banyak keluhan di beberapa daerah mengalami over supply, sehingga harga bandeng sangat murah. 

“Identifikasi awal adalah banyak wilayah yang membutuhkan cold storage untuk menyimpan bandeng yang sudah di panen,” tegas Khofifah saat melakukan peninjauan di PT Dimas Reiza  Perwira, Surabaya, Jumat (14/6/2019).

Baca Juga: Khofifah Minta LRT Tak Cuma Ada di Jakarta

Namun demikian, setelah ditelusuri penyebab utama harga anjlok adalah over supply bandeng. Hal tersebut merupakan indikasi kurangnya komunikasi antara petani bandeng dengan perusahaan.  Perusahaan menjadi sumber utama penyerap bandeng para petani. Sebagian besar perusahaan tersebut, buka pada hari Rabu, sedangkan para petani memanennya pada hari Minggu. 

“Apabila para petani mendapatkan info dan mau menahan beberapa hari untuk memanen bandeng, maka tidak akan terjadi over supply yang menyebabkan harga bandeng anjlok,” ungkapnya.

Baca Juga: Jatim Nomor Satu Kasus Narkoba, Khofifah: Pil 'Jin' Mudah Diakses

Oleh sebab itu kata Khofifah  kedepan meminta agar ada langkah antisipasi lebih lanjut tentang pentingnya komunikasi secara efektif dan intensif antara pemerintah daerah dan para petani bandeng. Disperindag Jatim harus berkomunikasi dengan para pengepul dan petani sehingga masa panen tambak yang tepat bisa terkonfirmasi.

Khofifah menambahkan, petani bandeng juga harus mengantisipasi perubahan iklim yang bergerak tidak terduga. Musim kemarau dan hujan bisa berganti sewaktu-waktu. Oleh sebab itu, masa tabur benih harus diperhatikan. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Mochamad Ali Topan
Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: