Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Taipan Hong Kong Mulai Memindahkan Asetnya ke Luar Negeri

Taipan Hong Kong Mulai Memindahkan Asetnya ke Luar Negeri Aerial photography of winding road in Singapore. | Kredit Foto: Unsplash/Shawn Ang
Warta Ekonomi, Jakarta -

Beberapa taipan Hong Kong telah mulai memindahkan asset-aset personalnya ke luar negeri akibat khawatir dengan penerapan UU yang memperbolehkan ekstradisi ke China bagi penjahat yang tertangkap di Hong Kong. Demikian dikatakan oleh sumber-sumber dari kalangan pengacara, penasihat hukum, dan bankir yang mengetahui transaksi-transaksi tersebut, sebagaimana dilansir laman Reuters.

Salah seorang taipan, yang merasa dimusuhi secara politis oleh pemerintah, telah mulai memindahkan lebih dari US$100 juta dari Citibank Hong Kong ke akun Citibank Singapura.

“Hal-hal seperti ini sudah dimulai. Kami mendengar beberapa orang taipan mulai melakukan hal ini,” penasihat hukum ini mengatakan, “Mereka khawatir Beijing akan memenjarakan serta menyita asetnya. Karena itu Singapura merupakan pilihan favorit.”

Baca Juga: Eka Tjipta Widjaja, Taipan yang Membangun Imperium Bisnis dari Nol

Seperti diketahui, Singapura dan Hong Kong berkompetisi menjadi pusat finansial di Asia. Kekayaan yang dihimpun oleh taipan Hong Kong kebanyakan dalam bentuk kekayaan individual. Menurut laporan Credit Suisse, di Hong Kong saat ini ada 853 individual dengan kekayaan di atas US$100 juta, sekitar dua kali lipat dari Singapura.

UU ekstradisi ini memang menakutkan. Yang terkena, bisa saja penduduk Hong Kong, orang asing, WN China yang tinggal atau sedang berkunjung ke Hong Kong. Yang dikhawatirkan aturan ini akan membahayakan peraturan lain yang mendukung Hong Kong sebagai pusat finansial internasional.

Pemimpin Hong Kong, Carrie Lam, mengatakan bahwa UU diperlukan untuk menutup berbagai bolong-bolong yang bisa dimanfaatkan para kriminal dari China daratan yang ingin memanfaatkan status Hong Kong. Dia juga menjamin pengadilan akan mempertahankan hak asasi manusia (HAM).

Baca Juga: Antara Orang Kaya Nomor Satu dan Perihal Waktu

Tapi dalam kenyataannya, mereka yang memindahkan kekayaannya ke luar Hong Kong ternyata bukan berasal dari mainland. “Mereka sama sekali bukan dari China daratan yang mungkin pelarian politik. Klien-klien kami adalah orang kaya penduduk Hong Kong. Situasi di Hong Kong tidak terkontrol. Kami tidak percaya kalau Carrie Lam atau pemimpin dari Beijing tidak menyadari kehancuran akibat peraturan konyol ini,” ujar seorang banker yang menolak disebutkan namanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: