Sephora, produk kecantikan dari Paris, Perancis dikenal dengan brand yang sangat eksperimental terus menawarkan berbagai produk kecantikan. Ada pula Virtual Artist yang memungkinkan konsumen mencoba produk kecantikan sebelum membelinya. Senjata-senjata tersebut memberikan customer experience yang menakjubkan dan tetap terjangkau bagi konsumen.
Perusahaan seperti Amazon yang juga mencoba garap pasar produk kecantikan pun belum bisa menandingi ketenaran Sephora. Dengan teknologi virtual artist-nya, konsumen bisa menghindari bibir pecah-pecah karena mencoba 20 produk berbeda. "Sephora Virtual Artists (SVA)", ditangani oleh startup AR/AI Modiface, memungkinkan pelanggan untuk mencoba berbagai produk seperti palet makeup dan sebagainya hanya dengan menekan tombol selfie.
Sephora mendisrupsi industri kecantikan sejak awal kemunculannya dengan menyediakan otonomi dan personalisasi kepada pelanggannya. Jika dulu saat konsumen mencari produk kecantikan dihampiri oleh ahli kecantikan di belakang counter department store dan mendorong mereka ke arah produk tertentu, kini dengan Sephora memberikan kebebasan kepada konsumen untuk bermain-main dengan ide-ide atau pilihan mereka.
Baca Juga: Cari Talenta MUA Berbakat, Make Over Kembali Gelar Make Over Make Up Artis Hunt 2018
Pengambilan sampel di dalam toko juga memungkinkan konsumen memiliki pengalaman untuk mencoba sebanyak mungkin produk yang mereka butuhkan sebelum mereka memutuskan untuk membeli. Tidak hanya itu, Sephora meningkatkan pengalaman personalisasi di dalam toko dengan memperkenalkan Color IQ, yang memungkinkan seniman kecantikan dalam toko (fitur makeup artist in store).
Sephora juga mempersonalisasi pengalaman e-commerce dan email bagi konsumen. Ditambah lagi ada loyalty program, yang tentu bagi para artis wajah dan profesional, kesetiaan mereka dengan Sephora membawa manfaat yang signifikan. Akumulasi poin nantinya bisa ditukar dengan hadiah gratis, makeover gratis, pelatihan gratis, dan/atau undangan eksklusif ke acara-acara Sephora.
Program loyalitas adalah cara yang efektif untuk menangkap informasi tentang kebiasaan dan preferensi konsumen dan memberikan rekomendasi yang disesuaikan. Personalisasi dalam industri kosmetik sangat penting karena keputusan pembelian konsumen sangat didasarkan pada preferensi pribadi, termasuk konsistensi produk, bahan, warna, atau merek.
Saat ini, SVA merupakan strategi Sephora untuk dunia yang bergerak cepat menuju augmented reality. Sephora dapat menggunakan SVA untuk mengumpulkan lebih banyak data tentang konsumen sambal mendorong konsumen untuk bereksperimen dengan produk-produk di luar yang biasa mereka beli. Namun, ancaman Amazon membayangi Sephora.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Yosi Winosa
Editor: Kumairoh
Tag Terkait: