Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Grab Ventures Velocity Dorong Akselerasi Startup

Grab Ventures Velocity Dorong Akselerasi Startup Grab dan Sinar Mas Land meluncuran proyek uji coba solusi mobilitas inovatif, GrabWheels. | Kredit Foto: Sinar Mas Land
Warta Ekonomi, Jakarta -

Setelah mengevaluasi lebih dari 150 startup di Asia Tenggara, Grab hari ini mengumumkan startup yang terpilih mengikuti Grab Ventures Velocity (GVV) Angkatan 2. GVV merupakan program andalan untuk peningkatan lebih lanjut dari Grab bagi post-seed startup.

GVV Angkatan 2 mengambil tema Memberdayakan Pengusaha Mikro di Asia Tenggara, Grab telah memilih 10 startup yang berasal dari kawasan Asia Tenggara. Tujuh startup berasal dari Indonesia antara lain, Eragano, PergiUmroh, Porter, Sayurbox, Tanihub, Tamasia, dan Qoala. Startup lainnya dua startup berasal dari Singapura yakni Treedots dan GLife, dan satu lagi dari Malaysia adalah MyCash Online.

Rudiantara, Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, saat menghadiri pengumuman finalis, Senin (17/6/2019) mengatakan, Indonesia dan Asia Tenggara telah menjadi salah satu surga bagi tumbuhnya startup digital. Tingkat pertumbuhannya sangat pesat, bahkan lebih tinggi dari negara-negara maju di dunia.

Baca Juga: Tak Cuma di Sektor Keuangan Indonesia, Grab dan Go-Jek Saingan Pula di Singapura

"Oleh karena itu, saya sangat mengapresiasi inisiatif berkelanjutan dari Grab melalui program Grab Ventures Velocity (GVV) ini. Saya yakin, dengan bersama-sama kita dapat membangun Asia Tenggara yang lebih kuat sebagai rumah dan ekosistem bagi banyak startup yang luar biasa. Selain itu, melalui program GVV ini saya berharap agar startup Indonesia juga mampu berkompetisi secara global dan mengharumkan nama bangsa," ujar Rudiantara.

Sementra, Ridzki Kramadibrata, President of Grab Indonesia mengatakan, sebagai everyday super app terkemuka di Asia Tenggara, Grab percaya dalam menciptakan teknologi untuk kebaikan (tech for good) dan melalui Grab Ventures Velocity.

"Menjadi Decacorn pertama di Asia Tenggara merupakan perjalanan yang sangat kami syukuri dan kali ini kami ingin berkontribusi kembali dan membagikan apa yang telah kami pelajari untuk juga berkontribusi pada kemajuan bangsa,” jelas Ridzki Kramadibrata.

Grab juga bermitra dengan Sinar Mas Land untuk mendukung Grab Ventures Velocity Angkatan 2 dengan aset strategis perusahaan dimana BSD City akan menjadi lokasi diselenggarakannya GVV. BSD Smart Digital City dikembangkan untuk menjadi tempat berkumpulnya bakat digital dan area ekonomi digital yang kondusif.

Baca Juga: Grab Perkenalkan Solusi Perjalanan Bisnis Terbaru dari Grab for Business

Irawan Harahap, Project Leader of Digital Hub Sinar Mas Land mengatakan, Sinar Mas Land menyambut baik pelaksanaan Grab Venture Velocity (GVV) untuk memberdayakan startup dan mengembangkan Usaha Kecil Menengah (UKM) di tanah air. Agenda ini bertepatan dengan upaya kami dalam pengembangan BSD City sebagai kawasan ekonomi digital, khususnya di kawasan Digital Hub.

"Tidak menutup kemungkinan bibit unggul dari GVV nantinya juga bisa bergabung bersama perusahaan teknologi dan digital startup lainnya di Digital Hub," jelasnya.

Dia juga mengatakan, BSD City telah mengembangkan fasilitas dan infrastruktur digital untuk menciptakan kehidupan yang lebih baik bagi penghuninya. Kota ini baru saja memulai perjalanannya menjadi pionir integrated smart digital city dengan mengembangkan proyek Digital Hub yang dirancang sebagai ekosistem digital di Indonesia. Area seluas 25 Ha didedikasikan sebagai area “Silicon Valley” Indonesia untuk dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari perusahaan digital dan TI.

GVV Angkatan 2 memiliki dua jalur, pertama Pemberdayaan Petani, dimana Grab memilih lima startup yang mengubah rantai pasokan makanan tradisional untuk meningkatkan kesejahteraan petani.

Baca Juga: Gandeng Grab Financial, Startup Ini Luncurkan Produk "Modal" untuk UMKM!

Jalur kedua, Pemberdayaan Usaha Kecil, di sini, Grab memilih lima startup yang telah mempelopori solusi inovatif untuk pengusaha mikro dengan meningkatkan pendapatan mereka. Usaha kecil seperti warung menyatakan bahwa prioritas utama mereka adalah peningkatan penjualan dan biaya produksi lebih rendah.

Selanjutnya, startup GVV Angkatan 2 akan menguji proyek awal mereka dalam ekosistem Grab. Dibandingkan dengan proyek awal Angkatan 1 yang hanya diintegrasikan pada aplikasi Grab, proyek awal Angkatan 2 akan dilakukan pada beberapa channel. Menyesuaikan dengan layanan yang mereka tawarkan, startup Angkatan 2 ini akan menguji proyek awal mereka melalui aplikasi Grab, basis merchant GrabFood, atau jaringan agen Kudo.

Melalui jaringan agen Kudo yang tersebar di lebih dari 500 kota di Indonesia, Kudo akan memberikan kesempatan bagi startup terpilih untuk menerapkan ide dan inovasi bisnisnya untuk bekerja sama dalam memberdayakan warung agar dapat terlibat dalam kemajuan teknologi. Inisiatif ini sejalan dengan komitmen #MajuinWarung milik Kudo untuk mendukung warung menjadi serba bisa dalam menawarkan berbagai produk dan layanan.

Program GVV akan berlangsung selama 16 minggu setelah kesepuluh startup melakukan pitching kepada Grab. Startup yang berhasil akan mendapat kesempatan untuk berkolaborasi bersama Grab dalam bentuk pendanaan atau kemitraan komersial.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Agus Aryanto
Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: