Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Selama Lebaran, Penumpang KAI Melonjak 9,2%, Imbas Pesawat Mahal?

Selama Lebaran, Penumpang KAI Melonjak 9,2%, Imbas Pesawat Mahal? Kredit Foto: Antara/Raisan Al Farisi
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI mencatat telah melayani 6,8 juta penumpang selama masa angkutan Lebaran yang berlangsung dari 26 Mei (H1-10) hingga 16 Juni (H2+10).

Direktur Utama KAI Edi Sukmoro menjelaskan, angka tersebut naik 9,2% dari 2018 lalu. Saat itu tercatat sebanyak 6,23 juta penumpang. Selain itu, KAI berhasil melampaui target volume angkutan Lebaran 2019 sebanyak 5,6% dari target yang telah ditetapkan, yaitu 6.449.172 penumpang.

Dalam rinciannya, total penumpang yang dilayani KAI mencapai 6,8 juta penumpang, terdiri dari 3,6 juta penumpang KA jarak jauh dan 3,1 juta penumpang KA lokal.

"Atas terselenggaranya angkutan Lebaran 2019 yang baru saja usai, perseroan bersyukur telah melayani masyarakat semaksimal mungkin untuk bersilaturahmi bersama keluarga di kampung halaman," jelas Edi dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (19/6/2019).

Baca Juga: KA Cepat Jakarta-Bandung Akan Gunakan Kereta Kekinian dan Canggih

"Selama masa angkutan Lebaran selama 22 hari (26 Mei hingga 16 Juni), total penumpang yang dilayani oleh KAI mencapai 6.810.407 penumpang," tambahnya.

KAI mencatat puncak keberangkatan penumpang di periode mudik tahun ini jatuh pada H1-4, yaitu Sabtu (1/6/2019) dengan volume sebanyak 293.181 penumpang. Sedangkan puncak arus balik jatuh pada H2+2, yaitu Sabtu (8/6/2019) dengan volume sebanyak 402.930 penumpang.

Adapun KA Logawa (Purwokerto–Jember pp) adalah KA jarak jauh yang paling banyak digunakan oleh masyarakat dengan total penumpang pada masa angkutan Lebaran 2019 mencapai 41.331 penumpang.

Baca Juga: KAI Tambah Kereta Tujuan Bandung-Semarang Karena...

Peningkatan jumlah penumpang yang diangkut KA pada masa angkutan Lebaran tahun ini terbilang signifikan, melebihi peningkatan tahun sebelumnya, yaitu 6,6%.

Hal tersebut ditunjang oleh berbagai faktor seperti penambahan perjalanan KA reguler dan tambahan, tidak ada pengoperasian KA baru, dan penambahan armada kereta baru yang difungsikan untuk menambah atau mengganti kereta yang sudah tidak layak operasi.

"Kami menyampaikan apresiasi kepada pengguna jasa kereta api atas kepercayaannya menggunakan KA sebagai moda transportasi pilihan untuk mudik dan balik Lebaran tahun ini," pungkas Edi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: